Suksesi Nasional, Lamongan –
Pelantikan Pj Rektor Universitas Islam Lamongan (Unisla) jauh hari sudah tercium bakal diwarnai dengan aksi protes. Pasalnya jabatan rektor yang semestinya berakhir pada 30 September 2023 dirubah menjadi 1 April 2023.
Terkait hal tersebut juga pernah dilakukan Islah, pada Jumat (31/03/2023), dikomplek Ponpes Langitan, Tuban, yang ikuti pembina, pengurus, pengawas Yayasan Pembina Perguruan Tinggi Islam Sunan Giri Lamongan dan rektorat Unisla.
Dimana salah satu yang dibahas adalah memgenai SK YYPT Sunan Giri Lamongan Nomor 002/KPTS/YPPTI-SG/III/2023 tanggal 27 Maret 2023 tentang perubahan SK perpanjangan masa Bhakti Rektor Unisla periode 2018-2022. Hasil dari pertemuan tersebut sebagaimana dalam tentang perpanjangan masa Bhakti rektor Unisla periode 2018-2022, masa berlaku perpanjangan sampai dengan tanggal 30 September 2023.
Selain itu sebelum pelantikan PJ Rektor Unisla juga dilakukan berita acara rapat pleno Senat Akademik Unisla, Selasa (4/04/2023) hingga keluarlah Petisi pinpinan Fakultas dilingkup Unisla, yang ditandangani 8 Fakultas yang menolak dari 9 fakultas yang ada di Unisla.
Meski begitu pihak YPPTI Unisla tetap melantik Dr, Dodi Eko Wijayanto Prasetyo, SH, M.Hum, sebagai Pj Rektor Unisla.
Dalam pelantikan pada hari ini Rabu (5/04/2023) yang digelar diruang Pasca Sarjana gedung Unisla, awalnya berjalan khidmat dan lancar. Namun beberapa menit kemudian sejumlah mahasiswa melakukan aksi protes.
Aksi protes penolakan dilakukan dengan memakai mikrofon dan 4 buat spanduk bertuliskan penolakan. Aksi tersebut tepat saat Ketua YPPTI, Ir, H.Wardoyo, MMA Unisla usai melantik PJ Rektor dan memberikan sambutan dihadapan tamu undangan.
Menurut Ketua YPPTI Unisla mengatakan jika pelantikan yang dilakukan sudah sesuai prosedur dan aturan yang ada.
“Jadi pelantikan ini sudah sesuai perundang-undangan yang ada di yayasan. Pelantikan tersebut untuk mengisi kekosongan saja. Semetara penggantian Rektor merupakan program kerja yang sangat Strategis sehingga harus dilakukan, ” kata Wardoyo, pada awak media.
Disinggung terkait aksi penolakan pelantikan, Wardoyo menyebutnya itu sesuatu yang sudah biasa.
Itu hal biasa, jangankan di sini, nasional dan internasional pun ada, jadi itu sudah biasa, ” tambahnya datar.
Sementara itu, Pj Rektor Dodi Wijayanto menambahkan, jika dirinya siap merangkul semua baik di yayasan maupun di lingkup Unisla.
” Intinya kami akan merangkul semua elemen diunisla dan siap menerima masukan dan arahan, ” kata Pj Rektor Unisla, usai dilantik.
Sementara itu Suisno, SH, M.Hum mengatakan dengan tegas menolak atas pelantikan Pj Rekt9r Unisla.
“Karena pelantikan tersebut tidak sesuai dengan prosedur alias tidak sesuai dengan perundang -undangan. Bahkan sebelum pelantikan sudah dilakukan Islah dan rapat koordinasi Senat menyikapi pelantikan PLT Rektor.
Bahkan sebelum pelantikan 8 dari 9 pimpinan Fakultas juga mengeluarkan petisi kesepakatan. Dimana intinya menyayangkan dan menolak keras terkait pelantikan Pj rektor Unisla yang bari tadi, ” kata salah satu pimpinan fakultas, itu.
” Perlu diketahui PJ Rektor yang dilantik oleh Ketua Yayasan YPPTI Sunan Giri Lamongan tidak ber NIDN ( Konfirmasi Lembaga Jaminan Mutu UNISLA ).
Berdasarkan hasil Tabayyul di langitan pada tanggal 31 Maret 2023 sudah memutuskan SK Yayasan Nomer : 004/KPTS/YPPTI/-SG/XI/2021 yang harus dilaksanakan adalah masa jabatan Rektor sampai tanggal 30 September 2023.
Kami juga melaksanakan arahan pembina YPPTI sunan Giri Lamongan tentang Peninjauan dan
pembatalan Surat keputusan Ketua pengurus YPPTI Sunan Giri Lamongan Nomer : 002/KPTS/YPPTI-SG/2023, ” terangnya, pada awak media.
“Dari hasil keputusan rapat Senat Universitas Islam Lamongan, Selasa (4/4/2023) kami juga melayangkan surat penolakan pelantikan, kepada Ketua YPPTI Unisla.
Kami selaku Ketua Senat Akademik Universitas Islam Lamongan menolak adanya PJ Rektor Universitas Islam Lamongan. Terkait pelantikan kali ini menurut saya sebuah preseden buruk, ,” pungkasnya.(rul)