Beranda Headline

Tari Gambyong Pareanom Jadi Ciri Khas dari Bersih Deso Sumber

 

Suksesi Nasional, NGAWI – Pelestarian Adat Istiadat Bersih Desa yang masih di uri-uri setiap tahun oleh masyarakat Jawa dan merupakan tradisi turun temurun dari nenek moyang, semua ini demi menjaga kelesterain budaya, yang selama ini hampir punah.

Bersih Desa merupakan slametan atau upacara adat istiadat jawa untuk memberikan sesaji kepada danyangdesa, Sesaji berasal dari kewajiban setiap keluarga untuk menyumbangkan makanan dari hasil panen. Bersih desa dilakukan oleh masyarakat desa/dusun untuk membersihkan dari roh-roh jahat /pagebluk

Yasir Kepala Desa (Kades) Sumber  (FOTO   – Umar Suksesi Nasional.com)

Seperti yang di laksanakan Pemdes Sumber, kecamatan Pangkur bersama masyarakat desa berkumpul di sendang / punden (sumber mata air )atau tempat yang di anggap bersejarah untuk melaksanakan doa bersama untuk para leluhur yang menurut cerita dari sesepuh dan tokoh desa merupakan cikal bakal Desa

Baca Juga :  Lamongan Raih Penghargaan Pembina K3 Terbaik ke 7

Kepala desa Sumber Yasir saat membuka acara bersih desa mengatakan, tujuan bersih desa tak lain berdoa kepada Alloh SWT sekaligus memohom agar warga masyarakat di berikan kesehatan, keberkahan dan di jauhkan dari balak jangan di artikan yang bukan- bukan atau di sangkutkan dengan keyakinan, karena selama ini kita tidak bisa melaksanakan hampir 2 tahun di karena wabah pandemi yang melanda bumi tanah air kita. ( 14/06/2024)

Masih di tempat yang sama,kata Yasir, Kita berkumpul di punden ini ,mendoakan agar para pejuang atau leluhur yang cikal bakal desa (Pedanyangan) di berikan kelayakan yang selama ini secara tidak langsung bisa mengayomi masyarakat desa Sumber

Baca Juga :  Antisipasi Virus PMK, Kapolrestabes Sidak RPH Karangpilang Surabaya

kita bersama – sama berdoa agar masyarakat desa mendapatkan keberkahan dan dijauhkan dari sengkolo, pagebluk, masyarakat bisa ayem – tentrem ,Guyub rukun bersama – sama bangun desa lebih baik dari yang sudah terbaik” paparnya

Kades juga menjelaskan Tradisi kenduri atau doa bersama di punden maupun tempat yang di keramatkan merupakan suatu adat istiadat bagi masyarakat yang masih melekat disaat acara Sedekah bumi atau bersih desa.

“Peninggalan leluhur kuno ini masih dilestarikan oleh masyarakat sekarang, bersih desa merupakan nguri – nguri adat istiadat dan melestarikan seni budaya Tari lengen Bekso atau tayuban/Gambyong Pareanom yang selalu menjadi ciri khas saat bersih desa, dimana di yakini punden maupun sendang merupakan petilasan yang masih terwujud dari nenek moyang kita yang terdahulu, dan menjadi khas dari bersih desa Sumber tari tayub sebagai awal acara setelah diadakan doa bersama “pungkasnya

Baca Juga :  Layanan SIM Sidoarjo Resmi Pindah Gedung Satpas Baru

Tari gambyong Pareanom yang di laksanakan di halaman rumah kepala desa sumber kecamatan pangkur kabupaten Ngawi ini merupakan wujud untuk menjaga kelestarian adat budaya yang masih di uri -uri masyarakat ,peninginggalan leluhur yang wajib dijaga dan di nguri-nguri di desa sumber. (mar)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini