Beranda Headline

Aneh ! Pasien Lompat Dari Lantai 4 Hingga Meninggal, Divonis COVID-19 Oleh RS Gambiran

Suksesi Nasional Kediri, — Putus asa karena penyakit yang dideritanya tak kunjung sembuh. Seorang pasien RS Gambiran Kota Kediri Jawa Timur mengalami depresi dan nekat bunuh diri dengan cara melompat dari gedung lantai 4 hingga meninggal dunia.

Pada saat kejadian, korban diduga masih hidup saat ditemukan oleh beberapa saksi di lokasi kejadian. Namun tidak berselang lama korban menghembuskan nafas terakhirnya di meja IGD RS Gambiran Kota Kediri.

Direktur RS Gambiran Aditya Bagus Djatmiko,dr.,M.Kes. saat ditemui awak media Senin (09/05/2022) masih enggan memberikan keterangan terkait peristiwa tersebut.

Bahkan dia (Aditya) melimpahkan informasi terkait kejadian itu ke bidang Humas RS Gambiran Nitra Sari.

Menanggapi kedatangan Suksesi Nasional.com sebagai keluhan dan akan disampaikan ke Wadir RS Gambiran Dr. I Nengah Gangga.

Namun bukanya memberikan klarifikasi, dia malah menanggapi informasi dugaan pasien bunuh diri tersebut sebagai hal aduan masyarakat, dan bukan hal penting,” singkatnya.

Menurut keterangan dari beberapa saksi menyebutkan, memang benar pada bulan Januari 2022 diketahui ada pasien yang lompat dari atas gedung RS Gambiran dan meninggal dunia.

Namun kejadian itu terkesan ditutup – tutupi oleh semua pegawai RS Gambiran agar kasus tersebut tidak mencuat ke publik.

“Tapi Ojo mok catut jenengku mas, ancen Iyo, petugas seng jaga tidak ada ditempat atau sedang tidur, seng nemokne korban iku satpam disek, tapi aku gak ngerti nyapo kok akhire korban di vonis COVID -19, padahal korban iku masuk gak loro COVID -19” jelasnya.

Baca Juga :  Terlibat Narkoba, Calon Kapolda Jatim Batal Sertijab

(tapi jangan bawa nama saya mas, kejadian itu memang benar, petugas yang jaga waktu itu sedang tidak ada ditempat, mungkin tidur, yang menemukan korban pertama kali adalah satpam, tapi saya tidak tahu kenapa pada akhirnya korban di vonis COVID -19, padahal korban pada awal masuk ke RS Gambiran memang sakit paru, bukan pasien COVID – 19.

Ditempat terpisah salah satu warga berinisial DD (35) membenarkan kejadian tersebut, iya mas, memang benar kejadian itu, seluruh media yang datang disuruh tutup mulut untuk pemberitaan kejadian tersebut, yang lainnya saya kurang faham,” jelasnya.

Adv. Moch Arafi selaku praktisi hukum LBH Bumi Indonesia Bersatu menyampaikan, saya akan terus mengawal kasus ini sampai tuntas, jika memang perlu tim investigasi lanjutan akan saya siapkan.

Tim saya siap untuk membongkar skandal RS Gambiran, karena bagaimanapun juga keteledoran pegawai Rumah Sakit tidak dapat ditolerir.

Namun ketidak transparansi kejadian tersebut membuktikan niat buruk pihak RS Gambiran untuk mencoba menghilangkan alat bukti, bongkar!!”, tegasnya. (Ndi)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini