Beranda Peristiwa

Bersih Desa Grojogan, Guyup Rukun Sengkut Hambangun

Suksesi Nasional, Nganjuk- Dusun Grojogan kecamatan Berbek Kabupaten Nganjuk melaksanakan Nyadran/ Bersih dusun, 4/8/2022. Masyarakat Grojogan merayakan nyadran dengan bersahaja. Menggelar doa bersama dan selamatan selepas ba’ da isyak pada hari Jumat yang ditentukan di bulan Suro.

Bertempat di punden/ makam Eyang Jekso, Aryo Kusuma Mangkudono atau Mbah Brojo. Kegiatan nyadran dipimpin oleh Mbah Kyai Grojogan. Ceramah/ pesan religinya di sampaikan Mbah Kyai dari Baron.

FOTO ISTIMEWA = Sejumlah Warga Hadiri Acara Nyadran

Kades Grojogan, Suwito dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan saat ini adalah sykuran. Tadi pagi diilaksanakan pengajian di punden. Dan nanti tgl 6 akan di lakukan pengajian bersama di Balai desa sebagai penutup acara nyadran di Grojogan.

” Semoga kegiatan yang sudah kita lakukan sebagai ucapan syukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa, dan penghormatan kepada cikal bakal desa Grojogan sekaligus nguri uri budaya, menjauhkan Grojogan dari ‘ sengkolo dan suker’.

Semoga diberi keslamatan, keamanan dan diberi rejeki yang barokah dan melimpah. Kita selalu bisa bersyukur kepada Alloh Swt. Kita berusaha melaksanakan tanggung jawab sebagai bangsa dan bernegara dengan baik “tuturnya.

Acara di lanjutkan dengan ceramah religi dan selamatan bersama.

Nyadran bagi masyarakat Jawa khususnya adalah ucapan syukur kepada yang Maha kuasa atas segala hal baik yang diterimanya.

Juga sarana menjaga adat istiadat, budaya dan mengingat sejarah berdirinya suatu wilayah. Ini di’uri uri’ masyarakat sebagai bentuk penghormatan dan menjaga kekayaan budaya yang sarat makna kehidupan.

Desa Grojogan terdiri dari 2 Dusun yaitu Bringkil dan Grojogan. dan 7 dukuhan, meliputi Dukuh Tawing, Dukuhan, Bringkil, Jegles. Sedangkan Dusun Grojogan, terdiri dari Dukuh Grojogan, Bareng, Pilangbangu.

Baca Juga :  Pemdes Setren Salurkan BLT - DD Tahun Anggaran - 2022

Desa Grojogan dikenal Pertanian subur karena memiliki saluran dan cek dam yang di bangun jaman Belanda dan hingga hari ini berfungsi irigasi /pengairan sangat tertata sehingga masyarakat menyebut dengan Grojogan

Sementara kisah cikal bakal Desa Grojogan adalah situs kuno dengan nama makam Eyang Jekso, Aryo Kusumo Mangkudono/ Mbah Brojo. Beliau, Jaksa pertama di bumi Anjuk ladang/ Kabupaten Nganjuk atas penugasan Adhiyaksa Kasogatan mpu Prapanca, sekitar abad 14/15 M jaman Majapahit.

Menurut sejarah, nama Grojogan berasal dari kata ‘Grajakan’. Gabungan kata Graha (kediaman) dan Jaksa. Karena menunjuk tempat maka diberi akhiran –an menjadi Grajakan yang artinya tempat rumah tinggal/kediaman jaksa.

Punden/ makam Adhiyaksa Aryo Kusumo Mangkudono dibatu nisan (tetenger) ada simbol ukel dan saluran-saluran, diatasnya terdapat lambang lingga, berarti itu makam seorang pria. Sebagian batu bata, kuno khas mojopahit.Ditemukan 30 keping perunggu seperti kancing bertuliskan huruf-huruf kawi.

Jadi sebutan Grojogan juga merujuk dari peleburan kata Grajakan, orang Jawa terbiasa menyebut kata dengan huruf sengau (dalam bahasa Jawa “Amrih Gampange omong”).

Warga pemilik tanah mewakafkan tanah disekitar makam seluas sekitar 360,57 m untuk area pelestarian sejarah Grojogan. Disitus makam mbah Brojo sekarang sudah di bangun pendopo megah berukuran 9×15 m.

Pembangunannya menggunakan dana desa atas persetujuan masyarakat. Nantinya akan dilengkapi fasum berupa Mushola, Toilet, Musium melalui bidang Kegiatan Pembangunan Inovatif Desa. Kedepannya akan dijadikan Wisata Religi. Terutama pada malam Jum’at Khususnya Malam Jum’at Legi banyak masyarakat berziaroh.

Dengan kerukunan dan gotong royong masyarakat Grojogan giat membangun. ( rmb)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini