Suksesi Nasional, Tulungagung – Perkembangan perekonomian masyarakat Kabupaten Tulungagung Jawa Timur mengalami kemajuan yang cukup signifikan, baik dari segi produktivitas, distribusi maupun pangsa pasar.
Peluang pasar masih akan terbuka luas sehubungan dengan telah ditetapkannya kebijakan regional Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan ditandai dengan tumbuhnya pasar maupun toko modern.
Terkait hal itu, merupakan tantangan sekaligus peluang bagi masyarakat Kabupaten Tulungagung dalam mengembangkan potensi perdagangan dalam negeri. Ini juga dalam rangka menuju Kabupaten Tulungagung lebih sejahtera, maju dan berdaya saing.
Karena dalam situasi pandemi Covid-19 (virus Corona), peresmian secara simbolis dilaksanakan di pendopo kabupaten Tulungagung oleh Bupati Maryoto Birowo, Senin (1/2/2021).
Hal ini ditandai dengan diresmikannya Pasar Ngunut oleh Bupati Tulungagung Drs Maryoto Birowo MM, bersamaan dengan diresmikannya Pasar Hewan sekaligus melaunching E-Retribusi pasar. Kegiatan ini dilaksanakan di Pendhopo Kongas Arum Kusumaning Bongso.
Dalam kegiatan tersebut, Maryoto Birowo juga menandatangani prasasti kedua pasar ini.
Pasar Ngunut adalah pasar lama yang dibangun ulang seusai terbakar, sedangkan Pasar Hewan Terpadu adalah pasar baru.
“Saya meminta supaya dua pasar ini segera dimanfaatkan. Pedagang Pasar Ngunut sudah siap untuk pindah,” terang Maryoto Birowo.
Bupati juga mengingatkan pedagang agar tidak usah melakukan perayaan, sebab di tengah suasana pandemi, semua diharapkan mencegah kerumunan.
“Tidak usah wayangan, tidak usah dangdutan,” tegas Maryoto Birowo.
Lebih jauh Maryoto Birowo menyatakan, pasar adalah tempat vital yang harus dijaga, sebab pasar adalah tempat pemenuhan kebutuhan dasar, yaitu pangan.
Menurutnya, para pedagang bahkan sudah mencari hari baik berdasar hitungan Jawa untuk pindahan.
Karena itu, pemindahan pedagang ke Pasar Ngunut baru menjadi salah satu prioritas bupati.
Sementara Pasar Hewan Terpadu di Desa Sumberdadi, Kecamatan Sumbergempol adalah pasar pindahan.
Pasar ini nantinya akan menggantikan pasar hewan lama di Desa Beji, Kecamatan Boyolangu.
Lahan pasar hewan lama rencananya akan dibangun Mal Pelayanan Publik.
“Dulu pasar hewan itu kawasan yang sepi. Dalam perkembangannya sekarang padat penduduk, di sekitarnya banyak sekolah sehingga kami pindahkan,” papar Maryoto Birowo.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan (Disperindag) Tulungagung, Imroatul Mufidah mengatakan untuk saat ini masih ada sekitar 400 kios dan los yang siap untuk ditempati.
Namun, Imroatul mengakui jika masih ada pedagang yang belum mendapatkan los untuk saat ini, seperti pedagang sepeda, penjahit, dan pedagang abrak atau perlengkapan dapur.
“Alasan untuk para pedagang yang kini belum mendapatkan los maupun kios, karena sejumlah pedagang itu membutuhkan tempat yang luas, dan untuk saat ini masih menempati TPS (tempat penampungan sementara),” imbuhnya.
Menurut Imroatul Mufidah, pihaknya akan membangun dua hanggar yang berada di tengah lokasi pasar, dengan alokasi anggaran sekitar Rp4 Miliar untuk dua hanggar ini.
Hanggar ini nantinya akan digunakan oleh para pedagang yang kini belum mendapatkan los maupun kios.
“Sedangkan kegiatan har ini kami membagikan kunci kepada pedagang guna menempati pasar baru tersebut,” pungkasnya.(Gus)