Beranda Headline

Jelang Lebaran, Mahasiswa Windu Gantung Diri

Suksesi Nasional, Lamongan-
Hari raya Idul Fitri biasanya dirayakan dengan suka cita, saling memaafkan, sesama umat Yang merayakan. Selain itu momen Lebaran, biasanya dipenuhi dengan kebahagiaan, bisa berkumpul dengan keluarga, famili dan handaitaulan. Namun tidak bagi keluarga Moh.Najih Arrouf, pasalnya pemuda yang berstatus mahiswa tersebut mengakihiri hidupnya dengan gantung diri.


Najih panggilan lajang bestatus mahasiswa tersebut ditemukan meninggal dengan kondisi tergantung pada sebuah pohon di tengah ladang tidak jauh dari tempat tinggalnya, Dsn Ngipik, Desa Windu, Kec Karangbinangun, Kab Lamongan, Minggu (01/05/2022). Sebelum di temukan jasadnya dipagi hari, korban jurusan tehnologi industri pertanian tersebut pada malam hari sekitar pukul 03:00 sempat meminta uang untuk beli makan sahur.

Baca Juga :  Cegah Covid -19, MUI Jatim Dukung Program Vaksinasi dan PPKM

Menurut Mat Ngali (38), warga Blawi, Kec Karangbinangun mengatakan, jika korban ditemukan tergantung di pohon mangga di kebun miliknya, dengan sehelai sarung.
“Sebelum diketahui bunuh diri, pada Minggu (1/5/2022) sekira jam 03.00 Wib, korban meminta uang kepada ibunya untuk membeli nasi goreng untuk makan sahur dan oleh ibunya di berikan uang Rp 30 ribu,” kata Kasi Humas Polres Lamongan Ipda Anton Krisbiantoro kepada wartawan, Minggu (1/5/2022).

Usai menerima uang dari ibunya, terang Anton, korban keluar dengan menggunakan sepeda motor honda beat dengan nopol S 3544 FH dan hingga pagi belum juga kembali. Namun, sang ibu tidak merasa curiga dan bermaksud ke salah satu pondok di Lamongan karena korban diketahui sering pergi ke pondok tersebut. “Sekira jam 07.00 Wib, saksi Mat Ngali saat berada di kebun mencari buah jeruk dan melihat kondisi korban tergantung di pohon mangga dan akhirnya berupaya memberitahukan warga kampung dan perangkat desa Kemudian dilanjutkan ke polsek,” ujarnya.

Baca Juga :  Polda Jatim Bakal Gelar Ops Zebra Semeru - 2024, Ini Sasarannya

Atas kejadian tersebut pihak Polsek Karangbinangun, Koramil, perangkat desa, dan pihak medis berupaya mengambil langkah-langkah penangan. Sesuai hasil pemeriksaan luar, lanjut Anton, bidan desa menyebut korban telah dinyatakan meninggal dan tidak di ketemukannya tanda-tanda kekerasan. “Atas kejadian tersebut pihak orang tua dan keluarga menerima  atas kejadian itu dan tidak mempermasalahkan di kemudian hari dengan melampirkan surat pernyataan menolat untuk dilakukan Visum Luar maupun dalam,” tandasnya.

Anton menyebut, pada saat ditemukan korban diketahui mengenakan baju kaos warna merah dan celana pendek warna hitam. Korban diketahui nekat mengakhiri hidupnya dengan menggunakan sarung motif kotak-kotak warna merah. “Tidak ditemukan tanda tanda penganiayaan di tubuh korban. Korban juga sudah dimakamkan di pemakaman desa setempat,” pungkasnya.

Baca Juga :  Polres Mojokerto Kota Sita Pil Double L Senilai Rp 3 M

Sementara itu,, Nurul Misbach, menghimbau kepada masyarakat Kec. Karangbinangun dalam menjani hidup agar tidak putus asa seberat apapun cobaan yang menimpa kita. Kita harus tabah, silahkan jika ada keluh kesah atau persoalan dipecahkan dengan cara berunding dengan keluarga, atau orang dekat atau orang yqng bisa kita percaya, ” kata Camat Karangbinangun.(rul)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini