Suksesi Nasional, Lamongan – Ambruknya jembatan Ngaglik, di Kabupaten Lamongan Jawa Timur pada tanggal 29 Maret 2022 lalu sempat membuat arus lali lintas (Lalin) macet dan semrawut.
Pasalnya jembatan didepan RS Muhammadiyah Lamongan tersebut merupakan akses utama dan merupakan jalan yang statusnya adalah jalan propinsi penghubung lintas antar wilayah.
Selain itu jembatan di jalan raya Lamongan – Babat tersebut adalah akases utama kendaraan suplay logistik diwilayah indonesia timur, Bali, NTB dari pelabuhan Tanjuk Perak Surabaya.
Mengingat pentingnya itu, Gubernur Jawa Timur langsung gerak cepat untuk segera membangun kembali jembatan tersebut.
Terkait hal tersebut, Khofifah Indar Parawansa, meninjau sejauh mana perbaikan Jembatan Ngaglik di Lamongan dikerjakan, setelah 3 hari ditangani Pemprov Jawa Timur.
Menurut Achmad Subeki, jika pemerintah sudah bergerak cepat untuk segera mengatasi masalah jembatan ini.
” Pasca roboh, kami sudah lakukan pembongkaran selama 2 hari, dan sekarang sudah bersih, dan sejak kemarin malam secara bertahap girder sudah didatangkan, ” kata Kepala BPJN Jawa Bali itu.
“Setelah girder tiba, tinggal nanti perlu setting girder, kemudian grouting dan di erection, kemudian pasang diafragma. Proses setting Itu yang agak lama sedikit.
Untuk membuat proses setting inilah yang akan memakan waktu yang cukup lama, karena menunggu umur beton sampai mencukupi dan benar-benar kering. Karena umur beton tidak bisa ditawar.
Misal umurnya garus 5 hari, itu tidak bisa dikurangi jadi 4 hari. Jadi itu nanti bisa patah. Jadi harus betul-betul aman, betul-betul kering,” terang Subeki, saat meninjau lokasi jembatan yang ambles itu.
” Ada penambahan tinggi grider, awalnya 1,2 dan nantinya menjadi 1,6. Tapi itu nanti bisa kita sesuaikan dengan pemerataan. Setelah selesai semuanya dan kita lakukan pengaspalan. Mudah-mudahan jauh sebelum lebaran bisa selesai dan bisa diopersaikan lagi, ” pungkasnya.
Sementara itu Gubernur Jawa Timur, dalam tinjauanya Jum’at (1/4/2022) adalah untuk memastikan bagaiman progres pengerjaan dan meminta agar proses demi proses dilakukan secara cepat dan tepat pada waktu yang ditargetkan sebelumnya.
“Secara teknis tentu Pak Subeki, Kepala BBPJN yang lebih mengetahui, bagaimana mamaksimalisasi percepatan pembangunan jembatan Ngaglik 1 yang ambles ini,” kata Khofifah Indar Parawansa saat berada dilokasi.
Pasca robohnya jembatan tersebut, tambah Khofifah, ” Ada solusi normalisasi arus lalu lintas, agar bisa menjaga suplai logistik aman.
Dimana lalu lintas disini tidak masyarakat Jawa Timur saja, melainkan sarana transportasi untuk Indonesia timur, misalnya Bali dan NTB, untuk suplai logistik dari pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Menginggat hal itu arus lalu lintas mulai tanggal 30 Maret sudah dialihkan melalui pantura, namun sebagian tetap melaui sini, tapi dengan jalur satu arah, ” terang Khofifah
” Kami berharap masyarakat untuk bersabar, dan memberikan kerja sama yang baik. Percepatan-percepatan sudah kami koordinasikan, dan Insyallah H-10 sebelum jembatan ini sudah bisa dioperasionalkan kembali.
Kami memastikan tak sampai leabran jembatan bisa rampung dan bisa digunakan kembali, ‘ pungkas Khofifah pada awak media.(rul)
