Suksesi Nasional, Lamongan – Potret pengerjakan suatu bangunan di wilayah Kab.Lamongan layak dipertanyakan. Salah satunya adalah pengerjaan atap kanopi gedung sekolah PAUD Aisyiah, di Desa Weru, Kec Paciran, Kab Lamongan.
Pasalnya baru sebulan dipakai, kanopi teras sekolahan tersebut ambruk, Jumat (19/03/21), dini hari. Diduga pengerjaan menyalai standart kontruksi, alias asal – asalan.
Sebagaimana diketahui bangunan bantuan Propinsi tersebut senilai ratusan juta rupiah. Beruntung ambruknya atap kanopi saat diterpa angin tidak ada korban jiwa. Usai kejadian pihak sekolah langsung meliburkan meliburkan aktifitas belajar mengajar.
Menurut Umi Maslhatun, Kepala Sekolah PAUD Weru Paciran, mengatakan jika atap kanopi gedung sekolah yang ambruk tersebut baru sebulan di bangun.
“Bersyukur tidak ada korban jiwa, karena kejadiannya pada malam hari, ambruknya kanopi saat diterpa angin, ” katanya. Selain kena angin, diduga kontruksinya bangunan atap kanopi buruk asal – asalan tidak sesuai kontruksinya , sehingga saat diterjang angin langsung ambruk.
Terkait besaran kerugian, pihak sekolah tidak tahu besarnya anggaran atap tersebut,” tambahnya, saat ditemui sejumlah awak media.
Disinggung pelaksana bangunan , dirinya menyebut pelaksana pembangunan dan konsultan, salah satu alumni Paut dan TK, yakni Darojat.
“Bangunan ini bantuan dari Propinsi Jawa Timur, dan pelaksananya, Pak Darojat. Saat kejadian kami tidak tahu menahu, kami mengetahuinya pada pagi harinya, ” pungkas Kepala Sekolah PAUD dan TK Aisyiah itu.
Sementara itu pelaksana bangunan saat dikonfirmasi bungkam dan berteleh-telah. Bagaimana tidak saat di hubungi via telpon, Darojat akan datang mengecek kondisi atap sekolah yang dibangunnya sebulan lalu. Namun saat ditunggu sejumlah awak media, pelaksana pembangunan tersebut tak kunjung datang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, bangunan atap kanopi gedung sekolah PAUD Aisyiyah Desa Weru Kecamatan Paciran ini merupakan bantuan dari Propinsi Jawa Timur Tahun anggaran ABPD 2020 dan di bangun tahun 2021 senilai anggaran mencapai ratusan juta rupiah.
Sementara itu sejumlah awak media yang melakukan investigasi lanngsung dilokasi, tampak sejumlah pekerja sedang berusaha membongkar atau memotong besi kanopi yang ambruk.(rul)
