Suksesi Nasional, Tulungagung – Para pedagang dan semua yang bekerja di sekitar pasar, masuk prioritas karena dianggap kelompok risiko tinggi paparan COVID -19. Kelompok pedagang pasar tradisional ini sama pentingnya dengan orang-orang yang bekerja di sektor pelayanan publik, seperti halnya golongan ASN, TNI/Polri, tokoh agama/tokoh masyarakat, jurnalis dan lain sebagainya.
Terkait resiko yang besar tertular virus Corona, para pedagang di Pasar Grosir Ngemplak Tulungagung di vaksinasi. Namun dihari pertama vaksinasi, jumlah pedagang yang ikut vaksin masih di bawah 10 persen dari target awal.
Dari tiga pos vaksinasi di pasar tersebut, pedagang yang mengikuti kurang dari 100 orang atau kurang dari 10 persen. Padahal, ditargetkan sebanyak 1.041 pedagang yang akan divaksin.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tulungagung Imroatul Mufidah, mengatakan minimnya peserta vaksin hari pertama di Pasar Ngemplak karena terkendala koordinasi.
“Terdaftar Penerima vaksin pemilik kios, sedangkan yang beraktivitas di pasar kebanyakan adalah karyawan maupun orang lain, sehingga beberapa dari mereka yang saat itu hendak mengikuti vaksinasi namanya belum terdaftar sebagai calon penerima vaksin, ” ujarnya, Kamis, 25 Februari 2021.
Masih kata Imroatul Mufidah, kita segera melakukan evaluasi terkait minimanya antusias pedagang untuk mengikuti vaksinasi.
“Kami akan evaluasi dan melakukan sosialisasi lagi. Termasuk apakah nantinya, pedagang yang menolak vaksinasi akan dilarang berdagang di pasar, ” ucapnya.
Rencananya, vaksinasi di Pasar Ngemplak akan digelar selama tiga hari. Namun melihat capaian saat ini, tidak menutup kemungkinan akan diperpanjang. Proses pendaftaran vaksinasi bagi para pedagang juga dipermudah cukup dengan menunjukkan KTP.
Pedagang pasar menjadi salah satu fokus sasaran dalam vaksinasi tahap dua karena pasar di nilai menjadi lokasi yang rawan penyebaran covid-19 . Namun selama penerapan PPKM, pasar tetap diizinkan beroperasi karena termasuk sektor esensial.
Menurut Imroatul, pemberian vaksin terhadap pedagang pasar perlu dilakukan karena mereka tergolong kelompok rentan tertular Covid-19 karena aktivitas pekerjaannya. Vaksinasi juga diharapkan bisa memberikan contoh bagi pedagang di pasar-pasar lainnya dalam rangka memutus mata rantai penularan Covid-19.
“Ini sebagai percontohan bagi pedagang lain bahwa vaksinasi ini aman. Untuk saat ini memang jumlah vaksin yang ada terbatas, sementara pasar di Kota Tulungagung jumlahnya banyak. Nantinya kalau jumlah vaksin mencukupi, maka semua pedagang pasar akan divaksin,” ujarnya.
Salah satu pedagang pasar Ngemplak Fredi, (44) mengaku senang dan antusias menerima suntikan vaksin. Ia mengaku lega karena sebagai pedagang dirinya kerap bertemu dan berinteraksi dengan banyak orang. Fredi tidak keberatan untuk di vaksin karena ingin sehat dan terhindar dari Covid-19.
“Vaksin itu dari pemerintah, ikut saja. Ini pasti kan biar sehat. Saya setuju dengan program vaksinasi agar merasa aman,” ucapnya.( Al/har)