Suksesi Nasional, TRENGGALEK – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Trenggalek akan melakukan pembentukan Alat kelengkapan Dewan (AKD) periode 2024-2029 setelah pimpinan definitif terbentuk.
Ketua sementara DPRD Trenggalek Doding Rahmadi mengatakan berdasarkan kesepakatan bersama, anggota DPRD Trenggalek memilih untuk menggunakan tatib yang lama. Mengingat, jika harus merumuskan tatib baru akan memakan waktu yang lama.
Sesuai dengan aturan penetapan pimpinan definitif diperlukan Surat Keputusan (SK) dari Gubernur Jatim. Namun sebelum itu, setiap partai harus mendapatkan rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partai masing-masing.
“Tugas DPRD yang saat ini menanti adalah membentuk AKD. Sedangkan, pembentukan AKD masih menunggu ketua DPRD definitif ditetapkan,”jelasnya.
Menindaklanjuti hal itu, DPRD Trenggalek menggelar rapat koordinasi antara pimpinan sementara DPRD dengan pimpinan fraksi untuk periode 2024-2029.
Rapat ini bertujuan untuk membahas persiapan pembentukan AKD dan menunggu pengesahan pimpinan DPRD definitif.
“Setelah pimpinan definitif terbentuk, barulah kita bisa memulai pembentukan AKD dan memulai kerja dewan secara efektif,” tegas Doding.
Meski AKD belum terbentuk, politisi PDIP ini menegaskan bahwa diskusi dengan pimpinan fraksi telah berjalan untuk merancang pembagian tugas dan posisi di AKD berdasarkan prinsip proporsionalitas.
PDIP, sebagai partai dengan perolehan kursi terbanyak yakni 13 kursi, diperkirakan akan mendapatkan porsi lebih besar dalam struktur pimpinan AKD.
“Kita masih fokus membahas proporsi berdasarkan jumlah kursi, bukan personal yang akan menjabat.
Semua keputusan final baru bisa diambil setelah pimpinan definitif ditetapkan. Kita juga beharap proses pembentukan AKD bisa segera dilakukan dan berjalan lancar,” ujarnya. (tj).
