Suksesi Nasional, Surabaya – Kepolisian Resort (Polres) Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menggalkan penyelundupan puluhan burung Gagak Hitam asal Makassar Sulawesi Selatan dengan tujuan Kota Solo Jawa Tengah.
Polisi mengamankan puluhan satwa yang dilindungi oleh Pemerintah karena tidak dilengkapi dokumen ataupun sertifikat dari Dinas Kesehatan hewan.
Kapolres Tanjung Perak AKBP Herlina mengtakan, pihaknya telah menangkap satu orang pelaku berinisial, S (33) warga Kupang, Surabaya Jawa Timur.
Pelaku merupakan seorang sopir truk Fuso terbukti membawa puluhan satwa jenis burung Gagak Hitam yang tidak dilengkapi Sertifikat kesehatan yang diangkut melalui kapal laut, transit di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya,” ujar AKBP Herlina kepada wartawan di Mapolres Tanjung Perak, Jumat (24/03/2023).
Dari kendaraan truk fuso yang dikemudikan tersangka S, polisi mengamankan sedikitnya 51 ekor burung Gagak Hitam, tanpa disertai surat ijin yang resmi.
Jadi modus penyelundupan satwa yang dilindungi asal Makasar diangkut dengan truk fuso. Setelah tiba di Pelabuhan Tanjung Perak, pukuhan burung Gagak Hitam itu rencananya akan dikirim dengan menggunakan bus Sugeng Rahayu tujuannya Pasar Solo Jawa Tengah.
Dari pengakuan tersangka S, Satwa tersebut rencananya akan dijual kembali dengan harga sekitar Rp. 250.000 per ekornya.” kata mantan Kasat Binmas Polrestabes Surabaya.
Selain itu, ungkap Herlina, dalam menangani perkara ini, Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur.
Kami memastikan masih terus mengembangkan serta penyelidikan, di antaranya memburu Badu (DPO) pemilik satwa asal Makassar tersebut,” jelasnya.
Akibat dari perbuatnnya, tersangka S akan dijerat Pasal 88 huruf (a) dan huruf (c) uu no. 21 tahun 2019 tentang karantina hewan, ikan dan tumbuhan.(rus)
