Suksesi Nasional, Lamongan – Bangunan proyek-proyek di Lamongan diharapkan bisa bermanfaat sebagaimana mestinya. Adapun pengerjaannya seharusnya sesuai dengan struktur bangunan (RAB) nya, sehingga fisik bangunan kokoh dan berfungsi sebagaimana fungsinya.
Namun disayangkan jika melihat bangunan Kantor Dispora, yang pembangunannya 2 tahap tersebut. Ironisnya lagi pembangunan yang baru 50 persen tersebut kondisinya kurang meyakinkan. Dimana kondisi bangunan saat ini, nampak retak-retak dan berlumut pada bagian lantai 2.
Sementara itu beton penyangga dan pilar bangunan terlihat besi cornya, dimana pengerjakanya kurang profesional. Anehnya hingga berita ini diturunkan, pihak-pihak terkait belum bisa berkata banyak, alias bungkam. Dari pihak Dispora, (PPK) saat dihubungi melalui selulernya belum ada jawaban, meski chat WA nya sudah terbaaca.
Begitu juga pelaksana bangunan (ZA) pun tidak bisa memberikan responya.
Sementara itu M.Muhajir mantan Kadispora Lamongan mengatakan jika itu bukan kewenangannya. Coba di tanyakan pada PPK nya, atau konfirmasi ke Plt Kadispora yang baru, ” kata mantan Kadispora Lamongan, singkat.
Selain bungkam, semua yang terlibat dalam pengerjakan proyek tersebut saling lempar tanggungjawab saat dikonfirmasi awal media. Akhirnya, berkenaan dengan proyek senilai 1,6 Milyar tersebut mendapat gunjingan semua pihak, termasuk Komisi C , DPRD Lamongan.
Menurut Burhanudin menyatakan jika kami sudah memanggil pihak terkait, bahkan memanggil Plt Kadispora yang baru. Sebenarnya tidak hanya bangunan Kantor Dispora saja menjadi sorotan.
Sebagaimana sumber informasi lain, bahwasanya ada juga anggaran untuk sarana lapangan tembak, voli pantai, BMK, panjat tebing yang saat ini mangkrak dan tidak fungsi karena tidak layak pakai.
Makanya kedepan akan menjadikan perhatian, sehingga anggaran APBD bisa terserap, bermanfaar sebagaimana mestinya. Yang jelas kami sangat menyayangkan jika anggaran terbuang percuma, ” kata Ketua Komisi C DPRD Lamongan.(rul)
