Suksesi Nasional Nganjuk — Dalam upaya memenuhi standar kenyamanan dan keamanan sarana pendidikan. Pembangunan puluhan ruang kelas di lima lokasi sekolah Madrasah di kota Nganjuk dikebut pelaksanaannya.
Demikian disampaikan Hendrik Wahyu Aditia, pelaksana PT Mutiara Indah Purnama sebagai pemenang lelang proyek Rehabilitasi dan renovasi sarana prasarana Madrasah Kota Angin di Base came Kamis (05/09/2021).
Selain menambah jam kerja dan menambah jumlah tenaga Hendrik mengatakan telah menata dan mempersipkan material yang dibutuhkan.
Alhamdulilah dari kelima tiik lokasi pekerjaan atap sudah tertutup dan genting sudah terpasang, hanya yang dua lantai ( tingkat) kita yang belum karena kita nggak bisa loncat dari proses, karena sudah umur 21 hari minimal untuk masuk pekerjaan atas , tapi untuk minggu depan rangka atap untuk MTSN ini sudah mulai masuk,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama Hendrik juga menguraikan tahapan pekerjaan. Menurutnya secara keseluruhan proyek senilai 23 M dari kementerian PUPR Dirjen Cipta Karya Balai Prasarana Pemukiman wilayah Jawa Timur ini sudah mulai masuk tahap finishing, karena sudah masuk pekerjaan plester aci , openingan kusen, penutup atap dan pekerjaan berikutnya mulai pasang plafon,pengecatan dan pasang keramik . ”
`ini kita sudah mulai pekerjaan finishing yang ditandai plester aci,opening kusen bulan November pekerjaan sudah ready, karena musim susah ditebak,kalau bulan oktober datang hujan pun sudah aman karena atap telah tertutup ,” tegasnya.
Menerangkan tentang peran Subplayer dari pekerjaan rehab dan inovasi sarana pendidikan ini, Hendri menjelaskan bahwa pekerjaan Subplayer hanya di plavon, kusen, rangka atap, dan penutupnya yang lain dikerjakan sendiri.
Tak terkecuali pekerjaan pintu Hendri menyebut bahwa jenis pintu yang dipakai dan diagendakan adalah jenis pabrikasi yaki Pacivasi ( karena bukan aluminium) . Kita sudah sepakat dengan PU dan sudah DP, kemungkinan minggu depan itu parcial sudah datang terangnya.
Memasuki tahap finishing ini pelaksana asal kota Bojonegoro menjelaskan telah mulai melakukan perolingan dan penambahan tenaga menurutnya tak kurang sari 10 orang.
Ada beda antara pekerja untuk pasangan dan finishing. Jadi nanti aknada rolling yang pekerja pasangan dan lain lain nanti kita ganti dengan pekerja finishing, karena kalao orang finishing itu khusus orangnya yang teliti dan alus tambahnya.
Diakhir perbincangan dengan Suksesi Nasional dan tim, Hendri juga menyempatkan diri menjawab pertanyaan wartawan terkait banyaknya para pekerja yang tidak mengenakan property keamanan kerja.
Menurutnya PT sudah menyediakan helm sepatu, rompi. Mengenakan septi tersebut menurutnya sudahdiintruksiksn dan debriefing tiap pagi.
Tapi ya itu mas namanya tenaga baru menegenakan septi tiga empat jam pake helm sudah alas an pusing,nggak biasa, risih dan sebagainya ya itulah kendala,” pungkasnya.(sur/tim)