Suksesi Nasional, Kediri – Puluhan pedagang kaki lima (PKL) di alun-alun kota Kediri mulai ramai boyongan lapaknya. Beberapa anggota telah pindah ke lokasi relokasi sementara. Itu sebelum batas akhir transfer pada Jumat (26/05/2023) besok.
Sekretaris PKL Alun-Alun Ariani mengatakan, proses pemindahan membutuhkan waktu. Sebab, para pedagang mengelola lapaknya sendiri.
“Bagi yang memiliki kendaraan sendiri (roda tiga) bisa langsung mencicil pembayarannya. Tapi yang tidak punya, ya nanti ganti bensinnya,” ujarnya.
Sesuai kesepakatan dengan DPRD, lokasi relokasi berada di depan ruas jalan SDN Kampungdalem 3 dan 4. Kemudian, di sebelah utara kawasan perbelanjaan Dhoho Plaza.
“Nanti di sana (sebelah utara Dhoho Plaza) ada 25 kios. Tapi butuh waktu karena harus bangun tenda dulu,” tambah Ariani.
Suhartatik, seorang penjual beras di alun-alun, kemarin belum pindah lapak. Sebab, masih menunggu kendaraan angkutan yang jumlahnya terbatas. “ Tossa (gerobak bermotor roda tiga) hanya ada empat . Sejak Senin sudah ada yang mulai angkut barang ke sana (tenda relokasi),” kata pedagang yang akan menempati lapak 31 itu.
Kemarin, petugas satpol PP memantau proses relokasi pedagang. Diingatkan juga bagi yang belum pindah untuk segera mengurus proses pindahan. “Ini merupakan tindak lanjut dari rakor (rapat koordinasi) dengan departemen teknis.
Karena kemarin sudah ada kesepakatan dengan paguyuban, bahwa (PKL) sisi barat depan Masjid Agung tidak akan dipindahkan, hanya dimajukan. Yang depan SMP Islam pindah ke selatan,” kata Kasatpol PP Kota Kediri Eko Lukmono Hadi.
Mengenai aturan PKL, kata Eko, pihaknya tetap mengikuti petunjuk dari departemen teknis terkait. Hal itu juga mempertimbangkan kondisi lapangan yang cenderung situasional.
Ia berharap pedagang kaki lima tidak mengganggu aktivitas pembangunan selama revitalisasi alun-alun.(fan)