Bapak merintis hampir dua tahun sejak November 2018. Dulu ada yang jaga tapi tidak di sini lagi, daripada saya main-main mending membantu bapak,” lanjut Daniella.
Pelan tapi pasti, usaha itu menurut Daniella mulai ramai dan omzetnya bisa Rp 150.000-Rp 200.000 per hari meskipun di tengah pandemi Corona. Bahkan akhir-akhir ini angkringannya semakin ramai.
“Setelah viral jadi ramai. Pagi kemarin sudah ada yang datang sampai siang disusul banyak orang sampai 15.30 WIB tidak sempat istirahat,” sambung Daniella.
Dengan semakin ramai angkringannya, Daniella mulai kepikiran untuk mengembangkan usaha. Termasuk menambah cabang di tempat lain.
“Kalau saya sih mau kerja dulu. Untuk hiknya nanti cari modal dulu kalau bisa mau buka cabang,” jelas Daniella.
Pantauan detikcom, angkringan yang dijaga Daniella berada di bekas garasi, terletak di pinggir jalan ramai dan permukiman padat. Tampak satu gerobak kayu untuk menyajikan menu angkringan dan dua set meja kursi kayu.
Warung angkringan sederhana itu terlihat artistik dengan dihiasi sepeda ontel dan beberapa ornamen lainnya. Menu angkringannya mulai dari nasi bandeng, nasi kikil, nasi teri lombok ijo, nasi pindang kemangi dan berbagai minuman.(dtk/dtc/net)