Suksesi Nasional, Blitar – Masyarakat Blitar hampir tak percaya, kepergian Dandim 0808/Blitar, Letkol Inf Arh Dian Musriyanto begitu cepat. Meski sempat dirawat selama 2 pekan di 4 rumah sakit berbeda, nyawanya tak tertolong. Manusia wajib berusaha namun Tuhan berkehendak lain. Dandim Letkol Inf Arh Dian Musriyanto SAP akhirnya dinyatakan meninggal tepat pukul 15.50 WIB hari Jum’at (8/1/2021) kemarin di RS Soepraoen Malang yang disebabkan terpapar Covid-19.
Berita meninggalnya Dandim tersebut disampaikan oleh Letda Misdi, Pa Kodim 0808/Blitar. Sebagai bawahan, banyak kesan yang dirasakan bersama Komandannya tersebut.
“Beliau itu Nguwongne wong (menghargai) anak buah. Beliau memberi kami tanggungjawab/tugas sesuai porsi masing-masing. Beliau bisa menjadi tauladan/panutan serta mampu memotivasi bawahan. Kami salut dan bangga punya pemimpin seperti beliau”, ucap Letda Misdi melalui WhatsApp Sabtu (9/1/2021).
Perwira Sandi Kodim 0808/Blitar inipun menuturkan bahwa Almarhum mampu merangkul anak buah, suka bergaul dengan masyarakat serta tidak membeda-bedakan.

Kami semua anggota, benar-benar merasa kehilangan. Beliau adalah sosok pemimpin yang disegani bukan ditakuti”, sambungnya.
Masih kata Letda Misdi, jenasah langsung dibawa ke kampung halaman di Bantul Yogyakarta tadi malam dan dikebumikan hari ini juga, menjelang subuh tadi pagi pukul 03.35 sampai dengan 04.40 WIB di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Mbongos Kenthi Dukuh 16, Kelurahan Murtigading Kapanewon Sanden, Kabupatenen Bantul Jawa Tengah.
“Kami atas nama Almarhum menyampaikan mohon maaf yang sebesar-besarnya, apabila dalam pergaulan ada tutur kata serta perbuatan yang kurang berkenan di hati”, tuturya.
Sementara itu, Walikota Blitar Santoso menyampaikan kesan yang hampir sama tentang Dandim 0808/Blitar tersebut. Sesama Forkompinda, Santoso punya kesan bahwa Almarhum Letkol Inf Arh Dian Musriyanto adalah sosok yang baik.
“Pak Dandim itu orangnya baik, ramah, murah senyum. Kami telah bekerjasama kurang lebih 5 bulan. Almarhum aktif ikut kegiatan Forkompinda”, kata Santoso.
Walikota Blitar inipun menghimbau masyarakat luas, khususnya warga Kota Blitar untuk selalu mematuhi protokol kesehatan.
“Korban keganasan Covid-19 terus berjatuhan. Untuk itu saya menghimbau kepada seluruh masyarakat agar senantiasa patuh Prokes. Selalu pakai masker, cuci tangan dan hindari kerumunan. Orang Tanpa Gejala (OTG) itu kita tidak tahu. Kalau OTG tersebut ada dalam sebuah kerumunan maka yang lain bisa kena”, tandasnya.
Lain halnya di mata teman-teman wartawan. Sempat ngopi bareng di akhir Oktober 2020 lalu, Dandim yang halus dan fasih berbahasa Jawa ini, menyapa satu persatu awak media yang datang, mengajak berbincang dan bercanda. Sang Dandim pun ingin agar terjalin hubungan baik antara institusinya dengan insan media Blitar Raya.
Untuk diketahui, Almarhum Letkol Inf Arh Dian Musriyanto adalah anak ke 2 dari enam bersaudara. Ia adalah satu-satunya anak yang terjun ke dunia militer. Sedangkan 5 saudaranya yang lain mengikuti jejak sang ayah yaitu di kepolisian.
Lulus Akademi Militer tahun 2000, seangkatan dan sekelas bersama AHY (Agus Harimurti Yudhoyono), putra Presiden RI ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono.
Beberapa tanda jasa sudah didapat Letkol Inf Arh Dian Musriyanto, diantaranya Setia Lencana (SL) Kesetiaan VIII Tahun, SL Dharma Nusa, SL Wira Dharma, SL Dwijasistha, SL Wiranusa dan terakhir SL Kesetiaan XVI Tahun.
Namun apa hendak dikata, laki-laki kelahiran tahun 1977 itu telah berpulang menghadap Sang Pencipta. Meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak, serta karir militernya di usia 44 tahun. Masih sangat muda, Too Young to die, Selamat jalan Komandan. (ek)