Suksesinasional.com, Trenggalek – Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Trenggalek terus menunjukkan komitmennya dalam membangun budaya literasi di tengah masyarakat. Salah satu upaya tersebut diwujudkan melalui kegiatan bedah buku koleksi Perpustakaan Daerah, yang kali ini digelar di Pendopo Manggala Praja Nugraha, Kamis (25/9/2025).
Dua buku yang menjadi bahan diskusi dalam agenda ini adalah “Rigel” dan “Sebuah Seni untuk Memahami Kekasih”, yang dipilih sebagai bagian dari upaya mendekatkan koleksi perpustakaan dengan minat baca generasi muda.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Trenggalek, Syah Mohamad Natanegara, yang turut hadir bersama para penulis, akademisi, komunitas literasi, guru, pelajar, hingga mahasiswa.
Dalam kesempatan tersebut Mas Syah sapaan akrab Wakil Bupati Trenggalek mengakui bahwa dirinya sempat meragukan minat baca generasi muda. Namun keraguan itu berubah setelah menyaksikan langsung antusiasme para pelajar yang memenuhi ruang diskusi.
“Ternyata saya keliru. Saya kira anak-anak muda Trenggalek tidak suka membaca. Tapi hari ini saya melihat sendiri, semangat mereka luar biasa. Ini patut kita banggakan dan harus terus kita pertahankan,” ujarnya.
Mas Syah juga menekankan pentingnya membaca dan menulis sebagai bagian dari kebiasaan hidup sehari-hari, terutama di era digital saat ini yang sarat akan arus informasi.
“Membaca bukan hanya aktivitas pasif, tetapi jendela menuju dunia yang lebih luas. Ia melatih daya kritis, memperkaya wawasan, dan memunculkan perspektif baru. Namun, buku tidak akan memberikan arti apapun bila hanya disimpan atau dipajang di perpustakaan saja,” imbuhnya.
Lebih jauh, ia mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan membaca dan menulis sebagai budaya yang hidup, baik di sekolah, lingkungan tempat tinggal, maupun komunitas.
“Karena membaca itu memperluas wawasan, dan dengan menulis kita meninggalkan jejak sejarah. Dengan membangun literasi, kita membangun masa depan,” tegasnya.
Mas Syah turut memberikan dorongan kepada komunitas literasi dan para pelajar yang hadir agar menjadi duta literasi di lingkungan masing-masing.
“Saya berharap teman-teman yang hadir hari ini bisa mengajak yang lain untuk berkunjung dan membaca koleksi perpustakaan daerah. Karena buku adalah jendela dunia, dan kita tidak boleh menutupnya,” pungkasnya.(sn).
