Beranda Headline

Perihal Pembangunan Sekolah Rakyat, Inilah Tantangan Yang Dihadapi Pemkab Lamongan

 

Suksesi Nasional, Lamongan-Pemerintah Kabupaten Lamongan terus mematangkan proses penyiapan lahan untuk pembangunan Sekolah Rakyat kedua yang direncanakan akan dibangun oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial. Namun demikian, sejumlah kendala teknis masih harus dipenuhi agar lahan tersebut dinyatakan layak.

 

Sekretaris Daerah Kabupaten Lamongan, M. Nalikan, mengungkapkan bahwa lokasi yang saat ini paling memungkinkan berada di Kalikapas, tepatnya di eks bengkok Desa Banjarmendalan. Lokasi ini menjadi opsi utama setelah melalui beberapa kali rapat koordinasi dan penyaringan terhadap sejumlah lahan yang tersedia.

 

“Kita sesuai dengan perintah Bapak Presiden untuk menyiapkan lahan. Dari sejumlah titik yang kita kaji, yang paling memenuhi syarat itu di Kalikapas. Namun ini belum final, karena masih banyak persyaratan yang harus kita penuhi,” ujarnya, Senin (1/12/2025).

 

Sekda menjelaskan, beberapa persyaratan utama seperti akses jalan masuk, pemadatan tanah, hingga Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) masih dalam proses pemenuhan. Selain itu, pemerintah pusat juga sedang memverifikasi status lahan terkait apakah termasuk lahan sawah yang dilindungi atau tidak.

 

“Proses ini masih kita cukupi. Termasuk AMDAL dan verifikasi apakah lahannya masuk kategori lahan sawah dilindungi atau tidak. Belum ada keputusan diterima atau tidak, tetapi dukungan dari Pemkab Lamongan sudah jelas kita siapkan lahannya,” tuturnya.

 

Nalikan menambahkan bahwa beberapa alternatif lokasi lain seperti di Made dan Dradah dianggap tidak memenuhi ketentuan luas minimal. Dari sejumlah lahan yang ditawarkan, lahan terluas hanya mencapai 5,7 hektare, sementara lainnya berada di kisaran 2 hingga 3 hektare.

Baca Juga :  Bupati Tanbu Hadiri RUPS-LB 2025 Bank Kalsel

 

“Minimal harus luas. Di Made hanya sekitar 5,7 hektare, yang lain dua sampai tiga hektare. Jadi yang paling memungkinkan tetap di Kalikapas,” jelasnya.

 

Sekolah Rakyat yang direncanakan ini diharapkan dapat memberikan akses pendidikan lebih merata bagi keluarga dengan kondisi ekonomi lemah, khususnya keluarga desil satu dan dua. Kelak, sekolah tersebut akan menampung pendidikan mulai dari SD, SMP, hingga SMA dalam satu kawasan.

 

“Saat ini siswa di tingkat SMA masih sekitar 70 anak. diharpakan seluruh anak terutama bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu dapat mengenyam pendidikan,” katanya.

 

Apabila lahan tersebut dinyatakan memenuhi syarat, pembangunan seluruh fasilitas akan menggunakan anggaran pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR serupa pola pembangunan fasilitas strategis lainnya seperti rumah sakit darurat atau stadion.

 

“Kita hanya menyiapkan lahan. Nantinya pembangunan dilakukan langsung oleh PUPR jika semua persyaratan dipenuhi,” ujar Nalikan.

 

Pemkab Lamongan berharap seluruh proses verifikasi oleh pemerintah pusat segera tuntas sehingga pembangunan Sekolah Rakyat kedua dapat segera dimulai. Dengan luasan lahan 5,7 hektare, fasilitas ini diharapkan menjadi pusat pendidikan baru yang inklusif dan berpihak pada masyarakat kurang mampu di Lamongan.(rul)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini