Beranda Headline

Benarkah Aku Dilahirkan Dari Rahim Seorang Ibu ?

Oleh : Jatiem kepala Sekolah SD Muhammadiyah 29 Surabaya.

Sengaja penulis mengangkat judul tersebut, karena terinspirasi fenomena yg muncul di tengah masyarakat, yakni seorang ibu tua jual koran diperempatan jalan dengan khas rompi biru sambil menawarkan setiap orang yg berhenti di kawasan itu, dgn bahasa isyarat sambil menunjukkan judul berita edisi terbaru. Pertanyaan yg muncul apa ibu tua renta itu tidak mempunyai anak, sehingga hidup sebatang kara . Kalau mempunyai anak melihat ibunya yg sudah renta jualan koran di perempatan seperti lazimnya anak jalanan tentu tidak tega, dan tidak terenyuhkah hatinya ?… lantas benarkah ia tidak punya anak ? Ada juga Seorang ibu disiksa dan dibunuh oleh anak kandungnya lantaran minta sepeda motor tidak dibelikan karena tidak punya uang sebesar itu ,mungkin sudah hilang hati dan perasaannya sehingga tega membunuh ibu kandungnya sendiri, seolah ia dilahirkan dari sebongka batu bukan dari rahim seorang ibu. Juga ada seorang anak membiarkan ibu kandungnya yg sudah tua renta hidup sebatang kara, ironis karena di akhir hayatnya ,mati kelaparan dengan tubuh yang sangat kurus, sementara putra putrinya serba kecukupan namun tidak ada waktu dan tidak pernah nengok walau sekejap.
Hati terasa piluh , teriris, sedih, bila mendengar dan melihatnya .Ingin rasanya menangis dan menjerit sejadi jadinya ,itukah balasan seorang anak kepada ibu kandungnya yg bersusah payah mengandung ,melahirkan, merawat , mendidik dan membesarkannya dengan belaian kasih sayang, dengan tetesan keringat yg membasahi tubuhnya dan sejuta cinta yg melekat di hati dan tak tergantikan oleh apapun dan siapapun.
Bagi kita yang masih mempunyai hati dan perasaan tentu tidak tega melihat ibunya seperti itu, bagi yg masih punya iman tentu merasa berdosa dan durhaka memperlakukan seorang ibu seperti itu ,padahal ibu adalah orang yg paling berjasa di dunia ,sehingga ia dimuliakan oleh Allah.swt bukan hanya karena melahirkan kita, lebih dari itu karena ibu merawat dan mendidik kita sehingga kita mengenal Allah mengetahui halal dan haram, dapat mahami benar dan salah serta dapat mengerti hakekat hidup, nilai nilai kemanusiaan sehingga lebih mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi .beserta seluruh ajaran dan syariatnya. Oleh karenanya mari kita muliakan orang tua kita terutama ibu kita, dengan memberi perhatian yg lebih sebagaimana beliau sangat memperhatikan kita dengan penuh cinta dan kasih sayang.semoga sampai akhir hayat, kita mampu berbakti kepadanya, semoga bermanfaat, Aamiin.*

Baca Juga :  Polres Situbondo Bekuk Spesialis Pencurian Helm

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini