Beranda Headline

Disperindag Tulungagung Luncurkan QRIS Untuk Pembayaran E-Retribusi

Suksesi Nasional Tulungagung –Kabupaten Tulungagung menjadi salah satu kabupaten yang menerapkan  QRIS (Quick Response Indonesia Standart) untuk E-Retribusi pasar.
Pilotting QRIS ini dilaksanakan di Pasar Panjer dan Pasar Ngunut.

Dikonfirmasi mengenai hal ini Kepala Disperindag Kabupaten Tulungagung Tri Hariadi melalui sekertaris Disperindag Suhartono mengatakan pihaknya bakal menerapkan e-retribusi di dua pasar besar. Setelah sebelumnya sistem e- retribusi tersebut telah diterapkan di Pasar Panjer Kecamatan Rejotangan untuk tahun ini Pasar Ngunut akan menerapkan sistem e-retribusi.

FOTO ISITIMEWA = Kepala Disperindag Tulunggung Tri Hariadi Memberikan Keterangan Kepada Awak Medis

Menurut Suhartono penerapan QRIS untuk E-Retribusi Pasar dilakukan atas sinergi Disperindag Tulungagung bersama Bank Jatim. 

Kerja sama tersebut bertujuan agar pembayaran retribusi secara elektronik semakin mudah dan tepat sasaran. Pasalnya, potensi besar peredaran uang itu ada di pasar.

“Pasar ini sangat potensi, dan ini pilihan cerdas dari pemerintah bekerjasama dengan Bank Jatim dan diharapkan nantinya pasar pasar yang sudah direvitalisasi bisa menerapkan e-retribusi karena ada istilah, pajak mantap, negara maju. Salah satunya retribusi ini,” jelasnya.

Baca Juga :  Selama 1 Bulan, Polres Tulungagung Ungkap 8 Kasus dan 15 Orang Tersangka

Dalam kesempatan tersebut, Suhartono menjelaskan peluncuran QRIS dilakukan untuk memudahkan pembayaran E-retribusi pasar bagi petugas pasar dan pedagang dengan scan kode QR aplikasi yang sudah disediakan oleh Bank Jatim.

Petugas pungut tidak menerima uang tunai, melainkan cukup melakukan scan pada QRcode setiap pedagang.

Pembayaran retribusi otomatis akan auto debet, tanpa ada uang tunai yang dibayarkan.

“Tinggal scan, otomatis terbayarkan. Besaran retribusi tergantung dari luas los atau kios yang ditempati pedagang,” tutur Suhartono.

Bank mitra juga menyediakan petugas pendamping untuk para pedagang yang sudah berumur.

Para pedagang senior ini kebanyakan kurang memahami teknologi.

Agar tidak ada kesulitan, petugas yang akan mendampingi agar mereka tidak terkendala e-retribusi.

“Cara ini akan mengurangi kecurangan petugas pungut dan menekan kebocoran pendapatan retribusi pasar,” tegas Suhartono.

Disinggung mengenai kendala dalam penerapan e- retribusi di Pasar pihaknya mengatakan selama penerapan e- retribusi di Pasar Panjer kendala yang sering dihadapi seperti sistem dari pihak bank yang eror sehingga pedagang ada yang mengeluh tetapi dari petugas Bank Jatim secara sigap membenahi kendala yang ada, jelasnya.(als/har)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini