Suksesi Nasional, Nganjuk – Plt Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi menghadiri acara Bimbingan Teknis Sistem Management Keselamatan Konstruksi ( SMKK) yang diselenggarakan oleh Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya Propinsi Jatim, Kamis (3/11/2022).

Bertempat di Hotel Front one Nganjuk, kegiatan ini di jadwalkan mulai tgl 31 oktober sampai tgl 4 november 2022. Dengan sekitar 100 peserta yang terdiri dari berbagai elemen dengan latar belakang berhubungan usaha konstruksi yang ada di Nganjuk. Dengan narasumber dari dinas terkait.
Dalam arahannya Plt Bupati Nganjuk yang akrab di sapa Kang Marhaen ini menyampaikan bahwa Kabupaten Nganjuk di banding daerah lain terkait mutu bangunan masih kalah. Tetapi Nganjuk sekarang akan semangat dan selalu berbenah. Nganjuk harus punya identitas. Punya warna, punya bangun bangun yang indah dan bermakna. Serta mengajak semua bergotong royong melakukan inovasi bersama. Dengan bersama sama, semua masalah dan keinginan yang terbaik untuk Nganjuk pasti bisa tercapai.
Lebih lanjut Kang Marhaen mengtkan bahwa berbicara masalah keselamatan konstruksi adalah bagian dari sistem management. Keslamatan itu bukan hanya orangnya tapi juga bangunannya. Secara menyeluruh harus terjaga keselamatannya. Dari mulai sistem perencanaannya sampai monitoring.
Terkait budaya mutu bisa terlaksana bila mind block kita rubah. Solusinya sederhana, kedepankan budaya mutu dengan manajemen mutu. Kalau tidak, itu sama saja bohong. Kita hanya menghabiskan uang rakyat, urainya.
“Bimtek harus menghasilkan perubahan mindset. Dan peserta harus menjadi agen agen budaya mutu, ini penting. Mulai dari arsiteknya harus berpegang pada perencanaan yang bagus. Pengawas punya kitab suci yaitu perencanaan beserta speknya/ Rab. dibawa kemana mana. Output outcome itu harus sesuai perencanaan dan pengawasan yg bagus. Kalau hanya sekedarnya, hanya akan membahayakan keselamatan konstruksi” jelasnya
“Maka dari itu, yuk bareng bareng di benahi bersama. Mulai dari perencanaan. Selama ini banyak perencanaan hanya copipaste saja. Tanpa turun kebawah dan melakukan survei sehingga ketika dilaksanakan menjadi tidak sesuai dengan situasi di lapangan, malah menyusahkan masyarakat. Lakukan survei dengan benar untuk perencanaan yang kualified” imbuhnya.
Plt Bupati Nganjuk menjelaskan bahwa perlunya ada peningkatan budaya mutu di sisi planningnya, budaya mutu dari sisi rekanan, atau pekerjaan jangan di sub kan. Kemudian perbaikan dari segi harga lelang yang jauh dari kelayakan harga sesuai mutu. Disarankan rekanan miliki akuntan publik untuk menghindari penawaran terlalu rendah sehingga mengurangi mutu maupun item bangunan.
“Mari komitmen bersama kita fokuskan semua sesuai standart. Nganjuk harus berpikir tentang keselamatan mutu. Pengawasan harus teliti dan harus profesional. Ayo kolaborasi bersama saatnya meningkatkan mutu konstruksi. Agar pemerataan pembangunan bisa segera tercapai dan di nikmati masyarakat Nganjuk”
“Bimtek ini harus menghasilkan konstruksi yang efektif dan efisien untuk kedepannya. Jgn di subkan ke beberapa rekanan. Kemudian yang mengerjakan adalah tukangnya saja di lapangan. Pakailah prinsip marketing bukan selling. Untung itu penting tapi untung terus itu perlu”
“Ada 3 hal yang harus di pegang dalam keselamatan pekerjaan konstruksi yaitu, Aman pengerjaannya, aman bangunannya dan aman dari sisi hukum. Dengan konstruksi yang bagus maka keselamatan akan terjamin” pungkas Kang Marhaen. (rmb)