
Suksesi Nasional, NTT – Seorang siswa tergolek tak berdaya di rumahnya di Mbaumuku Kelurahan Mbaumuku Kecamatan Langke Rembong Kabupaten Manggarai Nusa Tenggara Timur (NTT).
Siswa itu bernama Vinsensius Apriliano Jakson Namput, biasa dipanggil Jesen oleh teman-temannya. Jesen Kelas VI di SDK Ruteng IV Kecamatan Langke Rembong Manggarai sudah dua pekan tidak masuk sekolah lantaran kakinya di perban kain berwarna coklat muda.
Jesen bercerita, pada tanggal 17 Pebruari 2025 lalu ketika jam istirahat sekolah kakak kembarnya Jeri berkelahi dengan K, teman kelasnya.
Terlihat sedang berkelahi antara K dan Jeri lalu datang Jesen membantu kakak kembarnya Jeri. Ketiganya terlibat perkelahian. Jesen terjatuh, lalu K menindis dan menginjak kakinya,” kata Jesen.
Kejadian ini berlangsung di dalam kelas saat jam istirahat kedua sekitar pukul 12.00 Wita di SDK Ruteng IV Mbaumuku kecamatan Langke Rembong Manggarai.
Masih kata Jesen, tak berselang lama datang guru bernama Rivan. Oleh pa Rivan, Jeri dan K disuruh berlutut sedangkan Jesen karena kaki kanannya sakit disuruh duduk saja di kursi.
Ketika jam pulang sekolah, Jesen diantar oleh operator sekolah Pa Rian dengan motor hanya sampai di depan jalan.
Karena tidak bisa jalan sendiri maka Jesen di gendong bapanya Yoseph Jempaut ke dalam rumah. Kata kakak kembarnya Jeri bahwa di sekolah Jesen jatuh hingga kakinya terkilir.
Oleh orang tua Jesen dibawa berobat di luar. Tapi hingga beberapa hari tidak ada perubahan. Lalu pada Jumat 21 Pebruari korban dibawa ke rumah sakit oleh orang tuanya untuk dilakukan Rontgen yang hasilnya dapat diambil hari Senin 24 Pebruari 2025.
Hasil Rontgen, kata dokter, seperti yang disampaikan keluarga, bahwa kaki Jesen patah persis di atas pergelangan kaki kanan. Penanganan dokter kaki Jesen dipasang gips dan dibalut kain perekat warna coklat muda.
Orang tua korban berusaha menghubungi sekolah, saat itu difasilitasi wakil kepala sekolah namun tidak mencapai kata sepakat.
Menghubungi kepala sekolah melalui WA, disampaikan yang bersangkutan masih di luar kota dan masih sibuk mengurus penjemputan bupati dan wakil bupati.
Yoseph Jempaut Warga Mbaumuku Kelurahan Mbaumuku Kecamatan Langke Rembong, melaporkan ke Polres Manggarai dengan alasan sekolah dianggap lalai menjalankan tugas menyebabkan anaknya alami kecelakaan patah kaki kanannya.
Yoseph Jempaut juga melaporkan orang tua pelaku kejadian ini ke Mapolres Manggarai pada 2 Maret 2025 petang.
Yoseph menganggap pihak sekolah dan orang tua terduga pelaku tidak punya itikad baik untuk menyelesaikan permasalahan ini dengan pihaknya sampai berlarut larut.
Laporan Yoseph diterima Polres Manggarai dengan laporan polisi nomor : LP/B/76/III/2025/RES Manggarai/Polda NTT tanggal 2 Maret 2025.
Merespon laporan orang tua korban Polres Manggarai segera mengantarkan korban ke RSUD dr Ben Boi Ruteng untuk di visum. Hasilnya akan diperoleh hari ini 3 Maret 2025.
Kepala sekolah SDK Ruteng IV Fransiska Nurhaina, S.Pd melalui gawainya menjelaskan Permasalahan antara Vinsensius dan temannya Kevin berkelahi saat jam istirahat hari Senin tanggal 18 Februari yang lalu.
“Kami baru tahu seminggu kemudian yaitu pada hari Senin tanggal 24 Februari saat orang tua dari Vinsensius Apriliano ke rumah sehingga tanggal 26 kami mempertemukan kedua orang tua anak tersebut. Sudah ada kesepakatan untuk membantu pengobatan, hanya karena saat ini belum ada uang makanya belum diberikan.
Kalau sudah diselesaikan secara kekeluargaan tidak etis dia laporkan hal ini ke polisi. Apa lagi peristiwanya sudah hampir dua Minggu yang lalu. Masalah selesai hanya belum realisasi kesepakatan.
Intinya kami dari pihak sekolah bertanggung jawab menyelesaikan hal ini tanpa melukai perasaan siapapun. Ada masalah mari kita duduk, cari solusi dan selesaikan dengan damai”, pintanya. (Beni L)