Suksesi Nasional, Lamongan – Banjir di Kab Lamongan ditahun 2021 teramat parah, dan paling lama masa waktunya, yakni 3 bulan. Praktis saja banjir tahunan tersebut membuat aktifitas masyarakat sangat terdampak, dan membuat perekonomian tersendat.
Selain itu kerugian yang sangat besar juga dialami masyarakat petani tambak, utamanya di wilayah bengawan jero. Sebagaimana diketahui, banjir kurun waktu lama tersebut akibat dari curah hujan tinggi sejak awal tahun 2021.
Akibatnya ribuan hektar area pertanian dan rumah-rumah warga banyak yang terendam air. Terkait itu Pemerintah Kabupaten Lamongan terus berupaya mengurangi debit air yang mengenanggi, salah satunya di Kec Deket dan Kalitengah.
Sebanyak 6 unit pompa air terus bekerja selama 24 jam untuk membuang air yang membanjir rumah penduduk.
Menurut Jupri, Plt Kepala Dinas PU SDA Lamongan menyampaikan, jika pemerintah Kab Lamongan, hingga saat ini tidak lepas tangan dalam menangani banjir di sejumlah wilayah Kab.Lamongan.
“Kami sudah memaksimalkan pompa air, untuk mengurangi debit air, sejak awal datangnya banjir. Kami juga membersihkan eceng gondok, baik secara manual dan mendatangkan alat berat, untuk kelancaran aliran air ke pintu pembuangan.
Intinya semua kami optimalkan apa yang kita miliki, namun karena faktor alam, dimana intensitas hujan masih cukup tinggi, ” katanya, saat bincang santai bersama sejumlah awak media, Jumat (26/3/2021).
“Selain itu kami terus memonitoring perkembangan banjir disejumlah lokasi, kita terus memantau sungai-sungai dan pintu-pintu air pembuangan. Alhamdulillah berdasarkan laporan yang masuk ketinggian air sudah mulai berkurang dan beberapa wilayah juga sudah surut,” kata Plt Dinas PU Sumber Daya Air (SDA).
Disinggung mengenai normalisasi sungai, salah satu penyebab banjir yang belum surut, Jupri mengatakan jika masih menunggu kondisi yang tepat dan pas.
“Dalam waktu dekat jika air sudah surut dan sungai kembali normal kembali. Maka pemerintah akan melakukan normalisasi dibeberapa sungai. Selain itu pompa air juga akan ditambah beberapa unit lagi.
Untuk saat ini kita masih belum bisa melakukan normalisasi sungai, karena banjir masih terjadi dan kita minta masyarakat untuk bersabar karena kita juga sudah berupaya agar banjir ini segera surut,” kata Jupri.
“Kami juga akan merenovasi sejumlah pintu air yang belum bekerja secara maksimal. Tak hanya itu, kami akan merehab bendungan – bendungan air, dan waduk, yang saat ini fungsinya kurang maksimal. Untuk anggarannya itu, nanti akan diusulkan di APBD tahun depan, ” pungkasnya.(rul)
