Beranda Headline

Mantan Bupati Sumenep, Fokus Morok di Pondok Pesantren Alkarimiyah

Suksesi Nasional, Sumenep –
Setelah purna tugas sebagai Bupati Sumenep dua periode yakni sepuluh tahun mengabdi pada Pemerintah kabupaten Sumenep, saat ini KH. A. Busyro Karim, lebih banyak menghabiskan waktunya untuk mengurusi Pondok Pesantren Alkarimiyah, yang sudah sejak tahun 1988 didirikan.

“Saat ini saya lebih fokus pada pengabdian pendidikan di Ponpes Alkarimiyah ini, yang Alhamdulilllah semakin berkembang pesat, jika awalnya ditahun 1988 santri kami hanya sekitar lima orang sekarang sudah diatas seribu orang.” ungkap mantan Bupati Sumenep ini, Senin (22/03/2021).

Menurut suami Nur Fitriana Busyro ini, sejak pagi, siang, sore hingga malam lebih sering morok (ngajar) termasuk menjaga waktu Sholat yang merupakan kedisiplinan bagi santri. Yang jelas semakin banyak berkumpul dengan santri.

Tentunya memang berbeda ketika jadi Bupati rutinitas saat ini lebih banyak sehari – hari padat dengan kegiatan keagamaan dan kemasyarakatan yang hampir setiap hari ada undangan seperti halnya bedah kitab yang dilaksanakan tadi siang oleh GP Ansor dan pengurus NU Gapura dengan dihadiri beberapa Kiyai seta beberapa undangan pernikahan, aqiqoah dan sebagainya setiap harinya.

“Dulu ketika saya menjadi Bupati lebih fokus sebagai Bupatinya dibandingkan sebagai pengasuh di Pondok karena di sini sudah ada adik-adik yang mengasuh.

Dan Alhamdulillah sekarang bahkan sudah ada anak-anak saya yang juga sudah bisa membantu saya, minimal sudah 3 anak saya yang terus mengurus Pondok ini.” Jelas Mantan Bupati Sumenep yang juga mantan Ketua DPRD Sumenep dua periode ini.

Baca Juga :  Sambut Hari Lahir NU dan LAZISNU, NU Care LAZISNU Sumenep Launching BeaSantri

Disamping tiga Putranya yang sudah menikah, yang nomor 4 ada di Sarang, di K.H. Maimoen Zubair, yang ke-5 ada di Yaman, juga ada yang ada di ITB. Dan saat ini juga ada bayi 2, wanita, umur 7 tahun dan 7 bulan dengan istri yang sekarang.

Terkait dengan keinginan untuk kembali berkiprah di politik praktis, menurut Buya panggilan akrabnya, mungkin sudah cukup baginya, namun kalau high politiknya tetap harus jalan, politik tingkat tingginya harus terus jalan.

Karena pemerintah harus terus diberi masukan, diberi kritikan yang membangun, apalagi dirinya sudah 20 tahun di pemerintahan jadi banyak tahu, sehingga kalau memberikan masukkan dan semacamnya, tetap masih bisa dengan berbagai macam cara, bisa langsung secara pribadi ke pribadi dalam mengambil kebijakan.

” Namun dalam memberikan masukan yang tidak merecoki tentang pengambilan kebijakannya karena sudah ada Bupati dan Wakil Bupati yang mengambil kebijakannya, tetapi masukan-masukan dari siapapun saya kira penting.” Tandas pria kelahiran 10 Januari 1961ini.

Menurutnya, masyarakat Sumenep harus terus ditingkatkan SDMnya. Itu yang paling utama di Sumenep sekarang. Karena ketika SDM masyarakat semakin meningkat, Sumenep akan semakin maju.

Apalagi Sumenep masih punya aset seperti Migas dan banyak sekali aset-aset Sumenep yang bisa dikelola oleh masyarakat Sumenep sendiri. Karena jika mengandalkan orang lain akan tetap ditempat.

“Jadi ke depannya SDM semua harus ditingkatkan, demi masa yang ada datang.” pungkasnya.(smt /ang)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini