Beranda Headline

Pelaku Penganiayaan di Jembatan Sungai Setarap di Ciduk Polsek Satui

Suksesi Nasional, TANAH BUMBU –  Pelaku penganiayaan diJembatan Sungai setarap diciduk Polsek Satui  Polres Kalimantan Selatan (Kalsel).

Tersangka berinisial AF (17), warga Desa Alkautsar Kabupaten Tanah Bumbu.

FOTO = Barang Bukti Kaos Milik Pelaku Diamankan Polisi

Kejadian itu bermula saat korban MA (21), dipicu oleh perselisihan dengan pelaku memperebutkan seorang perempuan dalam suasana tegang,

AF meluapkan emosinya dengan menyerang MA menggunakan badik dan menyayat leher korban hingga mengakibatkan luka serius.

Kejadian penganiayaan pada Rabu (04/ 12/ 2024).sekitar jam 20.30 WITA di Jembatan Sungai Setarap.

Tersangka AF merangkul korban dan menempelkan senjata tajam dibagian belakang leher dan menyebabkan luka akibat terkena sayatan sebilah badik.

Akibat kejadian itu, korban dilarikan ke Puskesmas Angsana untuk mendapatkan perawatan medis,” kata Kasi Humas Polres Tanah Bumbu IPTU Jonser Sinaga kepada wartawan Jum’at (06/12/2024).

Kasus itu kemudian dilaporkan oleh saksi berinisial SE (38) ke Mapolsek
Satui.

Baca Juga :  Polrestabes Surabaya Gerebek Rumah Kos Jalan Ambengan, Sita 7 Poket Sabu

Usai menerima laporan, aparat Polsek Satui segera menuju lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan.

Tak butuh waktu lama, Polisi mengamankan pelaku dan barang bukti sebilah badik berukuran 13 cm.

Lalu kaos warna hitam bertuliskan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), penuh darah.

Kemudian 1 lembar celana pendek warna merah yang juga berlumur darah.

Pelaku ditangkap pada Kamis 05 Desember 2024 dini hari di Jalan Propinsi Desa Angsana Kabupaten Tanah Bumbu.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku dibawa ke Mapolsek Satui guna proses penyidikan lebih lanjut.

Dia terancam Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan,” jelas IPTU Jonser.

Saat ini, kata Jonser, pihak Kepolisian terus mendalami motif dan kronologi lebih rinci dari kejadian itu.

Keamanan di wilayah hukum Polres Tanah Bumbu tetap menjadi prioritas, demi menjaga ketentraman masyarakat.

Kejadian ini seharusnya menjadi pelajaran berharga tentang bahaya konflik yang tak terkendalikan,” pungkas Jonser. ( Ril)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini