Suksesi Nasional, Madiun- Dalam upaya menanggulangi penyebaran covid 19 yang belum mereda, Pemerintah desa Bagi kecamatan Madiun kembali menggelar vaksinasi ‘sinovac’ tahap kedua menyusul vaksinasi sinovac tahap pertama sebulan sebelumnya.
Pada hari Kamis (5 /08/2021)
Kepala desa (Kades) Bagi, Mulyanto melalui Sidik Aprianto SPd I, sekretaris desa mengatakan bahwa Pelaksanaan vaksinasi di Desa Bagi telah diawali pada bulan Mei yakni Vaksinasi jenis ‘ Astra Zeneca’ yang diikuti 370 orang.
Menurut catatannya masih ada antrean menyusul sekitar 200 orang yag belum mendapat vaksin menunggu komnfirmasi Dinas Kesehatankabupaten Madiun dalam hal ini tenaga Kesehatan Pukesmas Madiun.
“ Adapun peserta vaksinasi kali ini menurutnya sama persis jumlahnya dengan tahap pertama yakni 80 orang, Alhamdullilah selama pelaksanaan 2 kali vaksinasi ini tidak ada keluhan masyarakat paska mendapat suntikan vaksin.
Hal penting yang perlu diperhatikan masyarakat sebaiknya berterus terang dan jujur saat pendaftaran screening status kesehatan , apabila mempunyai riwayat penyakit bawaan (Komorbid) agar tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan” tuturnya.
Sekdes Sidik menyebut , ada harapan khusus pemerintah desa Bagi dengan adanya pelaksanaan vaksinasi ini , Dengan semakin banyak warga Bagi mendapat vaksin makin banyak warga desa Bagi yang terlindungi.’’ harap sekretaris desa domisili Sanggar Depot Seni Kirun CS .
Saat bincang bincang dengan Suksesi Nasional, Alumnus UII Madiun juga mengingatkan bahwa meski sudah mendapat vaksin untuk pencegahan covid 19 , masyarakat diharuskan tetap menerapkan 3 M yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak harus tetap dilaksanakan.
”Tidak bisa dipungkiri meskipun sudah di vaksin belum jaminan, dan masih bisa tetap tertular virus membahayakan tersebut” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama Alumni STAIM Madiun mengungkapkan hikmah dan suka duka menjalani Isoman ( isolasi Mandiri) karena dinyatakan positif dari hasil antigen.
Sekdes menyebut selama menjalani isolai yang ditandai dengan suhu badan yang tinggi, kemudian merasakan nyeri tulang selama 3 hari serta batuk dan pilek juga merasakan hilang indera perasa.
Hikmah dari menjalani isoman tersebut menurut Sidik Aprianto ialah lebihmendekatkan diri pada Alloh SWT. “ lebih dari itu kita sekarang lebih berhati hati saatinteraksi dan bersosialisasi dengan siapa saja termasuk dengan orang orang atau kelompok kelompok orang beresiko yang sering kesana kemari” ujarnya.( Sur/adv)