Beranda Headline

Sebaran Varian Omicron Meningkat, Ini Pesan AKBP Hartoyo

Suksesi Nasional, Surabaya – Kasus sebaran virus baru varian omicron di Kota Pahlawan Surabaya beberapa pekan terakhir mengalami kenaikan angka yang cukup signifikan.

Hal ini disampaikan Wakapolrestabes Surabaya, AKBP Hartoyo saat memimpin apel pagi di halaman Mapolrestabes Jalan Sikatan Surabaya Senin (24/01/2022) pagi.

Hartoya mengatakan, saat ini jumlah pasien yang menjalani isolasi mandiri baik di Asrama Haiji maupun di rumah masing-masing telah mencapai 40 orang.

FOTO ISTIMEWA = AKBP Hartoyo Pimpin Apel Pasukan di Mapolrestabes Surabaya

Terkait dengan informasi tersebut, kami mengimbau kepada seluruh personelnya untuk meningkatkan kewaspadaan dan selalu menjaga imunitas serta tetap mentaati protokol kesehatan.

Karena, meskipun diketahui bahwa varian omicron tidaklah berbahaya, tetapi penularannya sangat cepat. Gejala yang dialami hanya flu biasa ditambah diare.

Baca Juga :  Arek Patemon Ditangkap Polisi Surabaya Gegara Kasus Ini

“Tolong jaga kesehatan, tetap menjaga protokol kesehatan dimanapun rekan-rekan berada.

Kemudian diingatkan juga kepada seluruh keluarga kita, terutama putra-putri kita yang sudah melaksanakan sekolah tatap muka 100%,” ucap AKBP Hartoyo.

Selain itu, pihaknya juga mengimbau kepada seluruh personelnya untuk tetap memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat dan mewaspadai adanya tindakan kriminalitas yang dapat membahayakan serta merugikan diri sendiri dan masyarakat umum lainnya.

Kemudian, dia juga menyampaikan, bahwa kasus tindak kekerasan terhadap seseorang kembali meningkat mulai dari awal pergantian tahun sampai sekarang.

“Kebanyakan terjadi pada saat ada seseorang yang menggunakan atribut tertentu kemudian dikeroyok oleh beberapa orang lainnya,” lanjut AKBP Hartoyo.

Baca Juga :  Hari Jadi Kota Sumenep Ke -752." RSUD Moh.Anwar"Kometmen Tingkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan Masyarakat.

Menurutnya, jika permasalahan ini dibiarkan maka akan menimbulkan saling balas dendam yang semakin besar. Karena, masing- masing kelompok merasa memiliki kelebihan sehingga menimbulkan sifat yang sering memicu kekerasan kelompok.

“Kepada rekan-rekan sekalian yang ikut atau menjadi bagian dari perguruan silat, harus bisa menjadi contoh dan pembeda serta mengarahkan ke hal-hal yang baik dan produkrltif dalam organisasi tersebut,” tutup Hartoyo. (rus)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini