Beranda Daerah

Sekolah Rakyat ke-50 Resmi Diluncurkan di Trenggalek, Bupati Arifin Turut Dampingi Peserta Didik

Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin

Trenggalek, Suksesinasional.com – Setelah penantian panjang, Sekolah Rakyat Kabupaten Trenggalek akhirnya resmi diluncurkan oleh Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin pada Selasa (30/9).

Sekolah Rakyat ini menjadi yang ke-50 di Indonesia dan diharapkan menjadi wadah pendidikan inklusif bagi anak-anak dari berbagai latar belakang.

Tidak hanya dilakukan secara ceremonial, Bupati Arifin bersama jajaran Forkopimda dan tamu undangan langsung mengantarkan para peserta didik mengenali lingkungan sekolah yang nantinya akan mereka tinggali.

Sekolah Rakyat ini mengusung konsep boarding school, di mana para siswa tinggal di asrama yang telah disiapkan dengan berbagai fasilitas lengkap.

Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, menyampaikan rasa syukur atas peluncuran sekolah ini.

“Saat ini ada 69 siswa siswi, mulai dari umur 7 tahun hingga tingkat SMP. Sekolah ini mengedepankan kenyamanan tinggal bagi peserta didik dengan sistem asrama yang siap digunakan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Bupati menambahkan bahwa tenaga pengajar berasal dari penugasan Dinas Pendidikan, tenaga kesehatan dari Dinas Kesehatan, serta dukungan dari Dinas Sosial dan sentra terapi.

“Kami juga menyiapkan psikolog untuk mendukung proses pembelajaran. Sekolah ini menjadi sekolah inklusi, membuka ruang bagi tenaga pendidik dan siswa difabel,” tambahnya.

Untuk mengatasi rasa homesick, disiapkan pula wali asuh dan wali asrama yang berpengalaman sebagai pekerja sosial dan telah berkoordinasi dengan orang tua murid.

Baca Juga :  Dinsos Magetan Launching Program Perempuan Kepala Keluarga Sejahtera

“Proses seleksi dan dialog sudah kami lakukan agar anak-anak merasa nyaman dan siap belajar,” kata Bupati Arifin.

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Sosial PPPA Kabupaten Trenggalek, Christina Ambarwati, menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat Trenggalek menerima 69 siswa dari 3 rombongan belajar (rombel), terdiri dari 2 rombel SD dan 1 rombel SMP, dengan tenaga pendidik berjumlah 16 orang.

Pada hari pertama, kegiatan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) didampingi oleh orang tua dan tenaga kesehatan dari puskesmas yang melakukan pemeriksaan kesehatan gratis.

“Fokus awal adalah membuat anak-anak betah dan mengurangi rasa homesick, sehingga mereka dapat belajar dengan senang hati,” jelas Christina.

Fasilitas sekolah mencakup laboratorium, ruang makan, asrama, dan ruang kelas yang didukung teknologi modern. Semua perlengkapan dijadwalkan akan diterima sepenuhnya pada awal Oktober.

Salah satu siswa Sekolah Rakyat, Dea Nanda Sari dari SMP 3 Munjungan, mengungkapkan kesan positifnya.

“Suasananya berbeda, saya bertemu banyak teman baru dan merasa sangat nyaman. Saya bisa masuk karena didata dari Dinas Sosial, dan saya sangat senang bisa belajar di sini,” ujarnya.

Dengan peluncuran ini, Sekolah Rakyat Trenggalek diharapkan menjadi contoh pendidikan inklusif dan berkualitas yang mampu mengakomodasi kebutuhan anak-anak dari berbagai kalangan, terutama mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu.(sn).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini