Beranda Daerah

Seni Reyog Eyang Cokro Ikut  Lantunkan Doa Sedekah Bumi Dusun Gedangan Memetri Desa Bagi

Suksesi Nasional Madiun-Dalam upaya meningkatkan kerukunan warga  serta menemukan bentuk  ungkapan rasa syukur atas limpahan karunia Tuhan Y.M.E pemerintah Desa Bagi kecamatan Madiun, masih memegang erat tradisi,   dengan melestarikan budaya prosesi  memetri desa  atau nyadran sebagai acara rutin tahu-nan, yang umumnya diformat dalam gelar  doa bersama,selamatan juga hiburan.
Seperti tampak  pada dusun Gedangan, salah satunya kegiatan bersih dusun gedangan, dari lima dusun desa bagi kecamatan Madiun, yang mengawali kegiatan sedekah bumi  yang menghelat Sedekah Bumi Di Punden mbah  Ronggo Jati dan Nyai Larasati dusun Gedangan senin wage(5 September).

Warga setempat nampak sangat antusias dengan kegiatan metri Dusun Gedangan, sekitar pukul 10.00 warga  mulai  berbondong bondong mendatangi lokasi kegiatan untuk melakukan kenduri dan doa bersama.

Hadir pada  prosesi metri desa  tersebut, muspika Kecamatan  Madiun, BPD, Kepala Desa dan perangkat desa Bagi, Tokoh agama, tokoh masyakat,dan tokoh pemuda, terutama warga dusun Gedangan.

Bertepatan di saat itu, warga sudah mulai memadati lokasi doa bersama maupun panggung hiburan reyog . 
Menurut Harno, tokoh masyarakat sesepuh desa Gedangan warga sangat mendukung dan bersemangat dengan even ini . ”warga sangat antusias, mendukung kegiatan ini dan dananya bersumber dari swadaya murni (jimpitan) masyarakat

Baca Juga :  Giat Sambang Warga, Ini Yang Disampaikan Kapolsek Tambaksari Surabaya

Ini semua terlaksana  karena warga rindu akan kebersamaan dan hiburan, setelah vakum 2 tahun lamanya dengan adanya pembatasan saat masa pandemi.


Sementara kasun Gedangan Prasetya menambahkan Paguyupan seni reyog Eyang  Cokro Negoro  yang pentas malam ini berasal dari Demangan kota Madiun,
sementara Mulyanto Kepala Desa Bagi dalam sambutanya, menyampaikan terima kasih kepada panitia pelaksana kegiatan yang telah bekerja dan mensukseskan kegiatan bersih dusun dan warga Gedangan yang tetap guyub rukun melestarikan budaya ini” ujanya.

Lebih lanjut kades Mulyanto mengatakan”, bahwa kegiatan Nyadran/bersih Desa di punden Dusun Gedangan Desa Bagi ini melakukan doa bersama serta kenduri sebagai bentuk melestarikan budaya kearifan lokal dan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmad dan berkah kenikmatan yang telah diberikan serta warga masyarakat guyub rukun, pungkasnya.
Ditandai pula dengan  penampilan dan lenggak lenggok 5 penari jatilan dari paguyupan seni reyog maka , lengkap dengan dadak merak yang dilanjutkan hingga malam hari di punden Mbah Ronggo dan Nyai Larasati(sur/jaya)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini