Suksesi Nasional, Lamongan-
Selain menciptakan Sarjana berprestasi, Universitas Lamongan (Unisla), juga mempunyai sejuta gebrakan dan program positif ditengah masyarakat. Kali ini, Unisla mampu memberikan partisipasi dalam Koin Mukatamar NU (Nahdlatul Ulama) sebesar Rp. 103 juta. Karena capaian infak ini, Unisla menjadi pelopor Perguruan Tinggi NU se-Indonesia melalui spirit Ahlussunnah Waljamaah (Aswaja). Hal tersebut sungguh sangat luar biasa dan patut dibanggakan, karena bisa membawa nama baik Universitas, maupun masyarakat Lamongan.
Demi membantu kelancaran dan kesuksesan penyelenggaraan Muktamar ke-34, akhirnya seluruh civitas akademika, dosen, karyawan dan mahasiswa Unisla serta Yayasan Pembina Pendidikan Tinggi Islam (YPPTI) Sunan Giri Lamongan berhasil mengumpulkan infak sebesar Rp. 103 juta dalam kurun waktu 2 minggu.
Penyerahan Koin Muktamar secara simbolis dilakukan oleh Rektor Unisla Bambang Eko Muljono yang disaksikan perwakilan civitas akademika, dosen, karyawan, mahasiswa dan YPPTI Sunan Giri Lamongan melalui virtual bersamaan acara Haul Muassis Unisla ke-8 di Masjid Muhadlaratul Akfar Unisla, Kamis (9/12/2021).
Sebagaimana diketahui, bahwa Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memutuskan penyelenggaraan Muktamar ke-34 NU pada 23 hingga 25 Desember mendatang di Bandar Lampung. Keputusan ini sesuai dengan hasil Konferensi Besar NU yang digelar pada 26 September.
“Keikutsertaan seluruh civitas akademika, dosen, karyawan dan mahasiswa Unisla serta YPPTI Sunan Giri Lamongan ini bagian dari ikut memikirkan perjuangan NU dalam mewujudkan Islam Rahmatalil Alamin dan NKRI harga mati,” kata Bambang.
Universitas terbesar di Kab Lamongan tersebut berhasil mengumpulkan Koin Muktamar sebesar Rp. 103 juta tersebut, ungkap Bambang, karena spirit yang telah terbangun dalam diri dosen maupun mahasiswa. Karena, menurutnya, mahasiswa Unisla sampai semester 3 akan menerima mata kuliah ke-Aswajaan Annahdliyah.
“Jadi mendengar kabar adanya Koin Muktamar tersebut, rasa memiliki para mahasiswa ini cukup tinggi. Kalau tidak ikut merasa memiliki dan merasa ikut bertanggung jawab terhadap Islam Rahmatalil Alamin dan NKRI harga mati tidak mungkin akan terkumpul sebesar itu,” ucapnya.
Terpisah, Wakil Ketua LPTNU Muhammad Afifi menyebutkan, Koin Muktamar NU dari Unisla merupakan partisipasi terbesar diantara Perguruan Tinggi NU.
“Ini pertama kalinya dan Unisla bisa menjadi pelopor dari PT NU se-Indonesia dalam memberikan sumbangsih acara Muktamar NU. Semoga Unisla selalu mendapatkan kebaikan dan keberkahan,” kata Afifi, secara virtual.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Rektor I Unisla Zulkifli Lubis melaporkan, bahwa Koin Infak untuk Muktamar ke-34 dari Unisla dan YPPTI Sunan Giri Lamongan telah dikirimkan ke rekening Bank Mandiri atas nama PBNU.
“Selain civitas akademika, dosen, karyawan dan mahasiswa. Unisla juga ada perkumpulan dosen yang dikoordinasi fakultas masing-masing. Infak yang terkumpul mencapai 65 juta. Kemudian sisanya oleh yayasan sebanyak Rp. 35 juta lebih,” kata Zulkifli.
Menurut Zulkifli mengatakan jika, antusias civitas akademika, dosen, karyawan dan mahasiswa Unisla serta Yayasan Pembina Pendidikan Tinggi Islam (YPPTI) Sunan Giri Lamongan untuk memberikan sumbangsih pada Muktamar ke-34 bukanlah euphoria.
“Begitu ada kabar Koin Muktamar NU semua langsung merespon. Padahal para mahasiswa itu mengumpulkannya tidak banyak, kisaran Rp. 500 sampai dengan Rp. 5 ribuan tapi setiap hari. Buktinya Unisla bisa menyumbang sebesar Rp. 103 juta dan menjadi pelopor Perguruan Tinggi NU se-Indonesia dengan nilai-nilai dasar Aswaja Anahdliyah,” pungkasnya.(rul)


