Suksesi Nasional, Lamongan-Kasus diabetes tidak hanya berdampak pada kesehatan umum, tetapi juga menjadi salah satu penyebab utama kebutaan akibat komplikasi Retinopati Diabetik. Melihat pentingnya pencegahan dini, RS Mata KMU Lamongan bentuk Komunitas “Lansia Sehat” sebagai wadah edukasi, pendampingan, serta kegiatan promotif kesehatan mata bagi masyarakat. Program ini turut mendapat dukungan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Lamongan dalam rangkaian Hari Pers Nasional 2026.
Puluhan anggota komunitas mengikuti rangkaian kegiatan Hari Kesehatan Nasional yang digelar di halaman RS Mata KMU Lamongan, Minggu (23/11/2025). Mereka tampak antusias mengikuti Senam Lansia, dilanjutkan pemeriksaan Gula Darah Acak (GDA) serta pemeriksaan mata. Beberapa peserta mengaku merasakan gangguan penglihatan yang berkaitan dengan kerusakan pada retina akibat diabetes.
Gerakan senam sederhana yang dilakukan bertujuan meningkatkan kebugaran sekaligus membantu stabilisasi kadar gula darah. Usai senam, peserta mendapatkan edukasi mengenai pentingnya pemeriksaan retina secara berkala, khususnya bagi penyandang diabetes. 
Dokter Spesialis Mata sekaligus Direktur RS Mata KMU Lamongan, dr. Uyik Unari Dwi Kaptuti, SpM(K), menjelaskan bahwa Retinopati Diabetik merupakan komplikasi serius diabetes yang berpotensi menyebabkan gangguan penglihatan permanen.
“Keluhan Retinopati Diabetik biasanya ditandai dengan kabut pada penglihatan, garis-garis hitam atau floaters, hingga penurunan penglihatan. Sayangnya, gejala muncul ketika kerusakan sudah terjadi. Dengan skrining rutin setahun sekali, komplikasi bisa terdeteksi lebih awal dan ditangani,” jelasnya.
Ia menambahkan, pemeriksaan awal dapat dilakukan melalui pemeriksaan fundus di Poli Retina RS Mata KMU. Bila ditemukan indikasi gangguan, pasien akan menjalani pemeriksaan lanjutan untuk menegakkan diagnosis. “Jika orang tua atau anggota keluarga memiliki riwayat diabetes, sebaiknya dilakukan pemeriksaan retina sedini mungkin agar tidak berisiko mengalami kebutaan permanen,” ujarnya.
Pembentukan Komunitas Lansia Sehat dilakukan dalam kegiatan Senam Lansia bertajuk “Ceria Kendalikan Gula”, yang diikuti lansia berusia 50 tahun ke atas serta peserta dengan riwayat diabetes. Penanggung jawab komunitas, Azzam Rabbani, menyampaikan bahwa program ini merupakan bentuk komitmen RS & Klinik Mata KMU dalam mendorong pencegahan kebutaan akibat diabetes.
“Komunitas Lansia Sehat dirancang sebagai ruang belajar dan pendampingan berkelanjutan. Anggota dapat mengikuti pemeriksaan mata dan cek GDA rutin, konsultasi, hingga kegiatan positif yang mendukung kebugaran,” tuturnya.
Ia menegaskan, komunitas ini menjadi ruang baru bagi para lansia untuk saling menguatkan dan meningkatkan kualitas hidup. “Kami terbuka bagi masyarakat yang ingin bergabung. Silakan mendaftar langsung di RS Mata KMU Lamongan,” katanya.
Sementara itu Ketua PWI Lamongan Kadam Mustoko berharap sinergi antara RS KMU dapat turut serta menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan mata.
“Kolaborasi ini menjadi agenda pembuka HPN 2026, selain ini PWI juga berencana mengadakan serangkaian kegiatan sosial lainnya seperti Khitan Massal, lomba senam, kontes ikan lele,” ujar Kadam.
Salah satu peserta, Ibu Siti (62), mengaku mendapatkan manfaat besar dari kegiatan tersebut. Menurutnya, aktivitas bersama membuat lansia lebih bersemangat dalam menjaga kesehatan.
“Biasanya kalau sudah lansia itu malas bergerak. Tapi kalau ada kegiatan seperti ini jadi semangat. Saya juga baru tahu kalau diabetes bisa menyebabkan kebutaan kalau tidak rutin periksa mata,” tuturnya.
Melalui pembentukan komunitas ini, RS Mata KMU Lamongan berharap kesadaran masyarakat mengenai bahaya komplikasi diabetes terhadap penglihatan semakin meningkat, sehingga kebutaan dapat dicegah sedini mungkin.(rul)
