Beranda Headline

Inovasi Program 1-10-100 Diapresiasi Tim Penilai Kinerja Percepatan Penurunan Stunting

Tim Penurunan Angka Stunting Jawa Timur Bersama Tim Penggerak PKK Kabupaten Lamongan (Foto : Khoirul Anwar // Suksesi Nasional.com)

Suksesi Nasional.com, LAMONGAN – Inovasi program 1-10-100 yang digagas oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan bersama Tim Penggerak PKK Kabupaten Lamongan mendapatkan apresiasi dari Tim Penilaian Kinerja Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Jawa Timur dalam zoom di Command Center Kabupaten Lamongan, Rabu (11/6/2025).

Program 1-10-100 merupakan paket bantuan senilai Rp 5 juta dari 1 orang tua asuh berupa makanan bergizi untuk 10 balita selama 100 hari yang dipantau perkembangannya. Ditahun 2024 dana ya b terhimpun dari CSR perusahan, organisasi atau komunitas, serta perorangan lebih dari 870 juta rupiah dari 71 orang tua asuh.

Wakil Bupati Lamongan Dirham Akbar Aksara menyebut, dari dana bantuan tersebut, mampu memenuhi 2.640 balita stunting dan beresiko sunting. Capaian ini telah mengkover 96,58 persen dari total keseluruhan balita stunting dan beresiko stunting 2.557 balita.

Baca Juga :  Pemkab Lamongan Tanam 2.700 Bambu Untuk Rehabilitasi Lahan Rawan Bencana

“Ditahun 2024, 71 orang tua asuh menjangkau 96 persen balita stunting maupun resiko sunting, sehingga jangkauannya 2.450 balita. Program ini akhirnya diadosi di pemerintah pusat yang dinamai Genting gerakan orang tua asuh menurunkan stunting,” tuturnya.

Setelah diterapkannya program 1-10-100 mampu membawa keberhasilan pada  angka prevalensi stunting yang dilakukan oleh Survey Status Gizi Indoensia (SSGI) dan Survey Kesehatan Indonesia (SKI), yang menunjukan di tahun 2022 angka stunting Kabupaten Lamongan sebesar 27,50 persen berhasil turun drastis menjadi 9,40 persen di tahun 2023 dan 6,9 persen di tahun 2024.

Mas Dirham mengatakan, selama proses pemberikan makan bergizi untuk balita Pemkab Lamongan menggandeng akademisi Universitas Lamongan (Unisla) pendamping program. Sementara, hasil capaian dari masing-masing anak asuh yang dipantau setiap dua minggu sekali, akan dilaporkan ke orang tua asuh.

Baca Juga :  BPKAD Kota Kediri

“Akan dilakukan penimbangan berat badan dan tinggi badan dan lainnya, dari total 75% dinyatakan berhasil atau lulus dari garis stunting. Sedangkan 25% balita yang tidak lulus garis stunting mereka ada penyakit bawaan. Sehingga jika tidak ada balita yang mempunyai penyakit bawaan bisa dikatakan lulus stunting semua,” imbuhnya.

Tim Panelis Penilaian Kinerja Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Jawa Timur dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur mengapresiasi kebehasilan penurunan stunting di Lamongan. “Terima kasih sumbangsih Kabupaten Lamongan dalam menurunkan stunting,” ucapnya.

Sementara, keberhasilan penurunan stunting dari program 1-10-100 telah memicu ketertarikan panelis untuk mendalami program ini. Diantaranya Panelis dari DP3A Jawa Timur, Universitas Airlangga, Ormas Muhammadiyah, TP PKK Jawa Timur dan penelis lainnya. “Kami tadi sangat tertarik dengan program 1-10-100, sehingga kami ingin mendalami,” pungkas salah satu panelis.(rul)

Baca Juga :  Warga Desa Ngrami Terima Sertifikat Program PTSL Tahun - 2021

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini